Wamenkomdigi: Aceh Dapat Bantuan Internet Satelit Starlink Gratis Selama 1 Bulan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Des 2025, 21:30
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria saat ditemui usai menghadiri acara Deklarasi Arah Digital Indonesia di Jakarta Selatan, Rabu, 10 Desember 2025. (ANTARA/Farhan Arda Nugraha) Wakil Menteri Komunikasi dan Digital Nezar Patria saat ditemui usai menghadiri acara Deklarasi Arah Digital Indonesia di Jakarta Selatan, Rabu, 10 Desember 2025. (ANTARA/Farhan Arda Nugraha) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Komunikasi dan Digital (Wamenkomdigi) Nezar Patria menyampaikan bahwa sejumlah titik terdampak bencana di Provinsi Aceh menerima bantuan layanan internet satelit Starlink gratis selama satu bulan, Rabu, 5 Desember 2025.

"Berdasarkan yang diumumkan oleh Starlink untuk daerah bencana di Aceh selama satu bulan diberikan (internet) gratis," kata Nezar di Jakarta Selatan.

Nezar menjelaskan, program internet gratis ini merupakan kebijakan dari perusahaan untuk membantu daerah terdampak bencana.

"Jadi bukan cuma di Aceh saja atau di Sumatra saja, tapi hampir di seluruh tempat di dunia. Di mana Starlink ada, mereka selalu memberikan bantuan seperti itu, digratiskan selama satu bulan," ujarnya.

Baca Juga: Menkomdigi Klaim Internet di Lokasi Bencana 95 Persen Pulih

Bantuan internet satelit telah disalurkan di sejumlah titik, antara lain Pidie, Pidie Jaya, Bireun, Aceh Tamiang, Bener Meriah, dan Takengon. Menurut Nezar, bantuan ini sangat membantu konektivitas warga di posko bantuan. Jaringan Starlink secara umum berjalan baik meski terkadang sedikit mengalami latensi akibat hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Aceh.

"Secara keseluruhan dia (Starlink) bekerja dengan baik untuk memberikan pesan-pesan dan juga komunikasi antar warga, terutama untuk memberitahukan mereka yang terdampak di daerah Sumatera, baik di Aceh, Sumut (Sumatra Utara), maupun Sumbar (Sumatra Barat) kepada warga mereka yang berada di luar daerah tersebut," jelasnya.

Nezar menambahkan, tingkat konektivitas di Aceh cenderung fluktuatif karena suplai listrik. Berdasarkan data per 5 Desember 2025, dari total 3.414 BTS di Provinsi Aceh, sebanyak 1.789 BTS atau 52,4 persen telah kembali aktif. Pemerintah menargetkan 75 persen BTS dapat beroperasi kembali selama masa tanggap darurat.

Baca Juga: Wamen Komdigi Pantau Wilayah Bencana di Aceh, Fokus Pulihkan Jaringan Komunikasi

"Angkanya up and down (naik turun) ya karena suplai listrik. Jadi kita pernah 54 persen, lalu pernah juga 62 persen. Target kita sebenarnya 75 persen untuk bisa segera di masa tanggap darurat ini," ucapnya.

Kemkomdigi terus berkoordinasi dengan PLN untuk memulihkan suplai energi BTS yang belum beroperasi, serta bekerja sama dengan Pertamina untuk memasok bahan bakar genset sebagai sumber energi BTS di wilayah yang belum terhubung listrik.

"Paling tidak bisa ter-cover daerah-daerah yang masih kritikal dan butuh bantuan telekomunikasi, agar memperlancar jalur bantuan logistik ke daerah-daerah yang terdampak," kata Nezar.

Ia menuturkan, tim Balai Monitoring Kemkomdigi bersama satuan tugas operator seluler terus memulihkan jaringan di Aceh, sambil berkoordinasi dengan BNPB, pemerintah daerah, TNI, dan Polri untuk mendeteksi titik-titik yang paling membutuhkan sinyal.

"Kita koordinasi juga dengan BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), pemda (pemerintah daerah), TNI, Polri, dan lainnya untuk mendeteksi di mana kebutuhan-kebutuhan sinyal itu harus terpenuhi," ucap Nezar.

(Sumber: Antara) 

x|close