Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa 2 Desember 2025 bergerak menguat seiring dengan pelaku pasar merespon positif data-data ekonomi domestik yang tercatat solid.
Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 28,82 poin atau 0,34 persen ke posisi 8.577,61.
Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 4,36 poin atau 0,51 persen ke posisi 855,50.
“IHSG diperkirakan masih akan bergerak konsolidasi pada kisaran 8.500- 8.600,” ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya.
Baca juga: Usai Jual, Handi Sutanto Kembali Borong Saham Antam di Harga Rp2.940
Dari dalam negeri, pelaku pasar mencerna sejumlah data ekonomi domestik yang dirilis pada Senin (01/12), diantaranya Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur November 2025 naik ke level 53,3 dari sebelumnya 51,2 pada Oktober 2025, serta mencatatkan level tertinggi sejak Februari 2025 setelah empat bulan berturut-turut berada di area ekspansi.
Kemudian, neraca perdagangan Oktober 2025 mencatatkan surplus 2,4 miliar dolar AS dari sebelumnya 4,34 miliar dolar AS pada September 2025, meskipun surplus terkecil sejak April 2025 yang disebabkan menurunnya ekspor sebesar 2,31 persenyear on year (yoy) seiring melambatnya permintaan dari AS, China, Jepang dan India.
Sementara itu, inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2025 melambat menjadi 0,17 persen mont to month (mtm) dari sebelumnya 0,28 persen (mtm), sehingga secara tahunan laju inflasi melambat menjadi 2,72 persen (yoy) dari sebelumnya 2,86 persen (yoy) pada Oktober 2025.
Dari kawasan Asia, pelaku pasar mencermati data Consumer Confidence Jepang yang diperkirakan naik ke level 36,1 pada November 2025
Dari kawasan Eropa, pelaku pasar mencermati perkembangan negosiasi Rusia dan Ukraina. Selain itu, dari Euro Area akan dirilis data inflasi bulan November 2025 yang diperkirakan stabil di level 2,1 persen (yoy).
Dari Amerika Serikat (AS), pelaku pasar menantikan data ekonomi AS di tengah meningkatnya ekspektasi terhadap penurunan suku bunga acuan The Fed sebesar 25 bps dalam pertemuan FOMC pada 9-10 Desember 2025.
Baca juga: IHSG Tembus Rekor 8.600, Purbaya: Mantap, To The Moon!
Pada perdagangan Senin (01/12) kemarin, bursa Eropa ditutup mayoritas melemah, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,01 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,18 persen, indeks DAX Jerman melemah 1,04 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 0,32 persen.
Bursa AS di Wall Street juga ditutup mayoritas melemah pada perdagangan Senin (01/12), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 0,90 persen ditutup di level 46.289,33, indeks S&P 500 melemah 0,53 persen ke level 6.812,61, indeks Nasdaq Composite menguat 0,36 persen ditutup di 25.342,85.
Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 204,72 poin atau 0,46 persen ke 49.500,00, indeks Shanghai melemah 13,54 poin atau 0,34 persen ke 3.900,34, indeks Hang Seng menguat 152,74 poin atau 0,60 persen ke 26.190,00, dan indeks Strait Times menguat 8,90 poin atau 0,21 persen ke 4.534,07.
Sementara, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa 2 Desember 2025 di Jakarta bergerak menguat 32 poin atau 0,19 persen menjadi Rp16.631 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.663 per dolar AS.
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)