Wakil Kepala BGN: SPPG Jangan Persulit Petani, Peternak, UMKM Pasok Bahan Pangan MBG

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Nov 2025, 14:20
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik Sudaryati Deyang meminta seluruh Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) beserta mitra dan yayasan untuk tidak hanya menggandeng pemasok bermodal besar dalam penyediaan bahan pangan Program Makan Bergizi Gratis (MBG).

Nanik menegaskan pentingnya memberikan ruang bagi peternak ayam kampung, petani kecil, pelaku UMKM, dan koperasi agar dapat terlibat sebagai pemasok bahan pangan program tersebut.

“Saya ingatkan kepada SPPG-SPPG, Mitra, dan Yayasan, agar jangan hanya memberi kesempatan kepada mereka yang punya modal besar untuk menjadi pemasok bahan pangan MBG. Kalian juga harus melibatkan petani dan peternak kecil, UMKM, dan koperasi,” kata Nanik dalam Rapat Evaluasi Pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis di hotel Yusro, Jombang, Jawa Timur, Senin, 24 November 2025.

Nanik mengungkapkan bahwa selama melakukan kunjungan ke berbagai daerah, ia banyak menerima laporan dari para petani dan peternak kecil serta pelaku UMKM.

Mereka mengeluhkan hasil pertanian, peternakan, dan usaha yang tidak dapat masuk ke dapur MBG karena hambatan perizinan, legalitas, dan persyaratan usaha lainnya.

“Mereka itu miskin dan nggak punya duit untuk ngurus segala macam. Jadi tolong jangan persulit mereka dengan aturan harus punya NPWP, SIB, UD, dan lain-lain,” ujarnya.

Baca Juga: Infografik: Kanal Aduan untuk Perbaikan Program MBG

Ilustrasi - Petugas tengah memorsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 23 September 2025. ANTARA/Risky Syukur/aa. <b>(Antara)</b> Ilustrasi - Petugas tengah memorsi menu Makan Bergizi Gratis (MBG) di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Palmerah, Jakarta Barat, Selasa, 23 September 2025. ANTARA/Risky Syukur/aa. (Antara)

Baca Juga: Gibran di KTT G20 Sebut MBG Investasi Strategis

Ketua Pelaksana Harian Tim Koordinasi Antar Kementerian dan Lembaga untuk Pelaksanaan Program MBG itu menjelaskan bahwa pelibatan kelompok kecil justru merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto sejak tahap perancangan program.

Program MBG dirancang bukan hanya untuk pemenuhan gizi, tetapi juga sebagai sarana menggerakkan ekonomi masyarakat bawah di berbagai daerah.

“Jadi tolong beri kesempatan mereka untuk ikut terlibat sebagai pemasok bahan pangan MBG juga,” tegas Nanik.

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa optimalisasi peran petani, peternak kecil, UMKM, dan koperasi secara luas juga berfungsi untuk menekan inflasi pangan.

Kenaikan kebutuhan bahan pangan seiring bertambahnya jumlah dapur MBG dapat memicu kenaikan harga, namun kondisi tersebut dapat diatasi apabila pasokan melimpah.

Ilustrasi - Petugas SPPG menurunkan ompreng makan bergizi gratis dari atas mobil di SDN 2 Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat, 19 September 2025. Dinas Pendidikan Kota Kendari mencatat per 16 September 2025 sebanyak 23.613 pelajar telah menerima Makan  <b>(ANTARA)</b> Ilustrasi - Petugas SPPG menurunkan ompreng makan bergizi gratis dari atas mobil di SDN 2 Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat, 19 September 2025. Dinas Pendidikan Kota Kendari mencatat per 16 September 2025 sebanyak 23.613 pelajar telah menerima Makan (ANTARA)

“Ingat, dalam rapat inflasi awal pekan kemarin, Jombang di peringkat pertama inflasi pangan,” ujar Nanik.

Karena itu, ia mengimbau seluruh Kepala SPPG, Ahli Gizi, Akuntan, Mitra, serta Yayasan pengelola MBG agar bekerja dengan kepekaan dan empati yang selaras dengan nilai kemanusiaan yang diusung Presiden Prabowo Subianto.

“Saya berharap anda semua jangan bisnis oriented, saya minta anda juga memeiliki Nurani kemanusiaan nurani Presiden P{rabowo Subianto,” ujar mantan wartawan senior itu. (Sumber : Antara)

x|close