Ntvnews.id, Jakarta - PT Perkebunan Nusantara IV (PTPN IV) PalmCo, yang merupakan Sub Holding PTPN III (Persero), mencatat kenaikan produksi crude palm oil (CPO) hingga mencapai 2,2 juta ton per Oktober 2025. Peningkatan ini dipicu oleh efektivitas kerja di lapangan serta optimalisasi kinerja pabrik kelapa sawit (PKS).
“Hingga Oktober 2025 produksi CPO PTPN IV PalmCo tercatat mencapai 2,20 juta ton, tumbuh 3,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 2,14 juta ton,” kata Direktur Utama PTPN IV PalmCo Jatmiko K. Santosa dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 11 November 2025.
Ia menjelaskan, kenaikan produktivitas terlihat di hampir seluruh indikator utama. Hal itu didorong oleh peningkatan efektivitas di lapangan serta optimalisasi PKS yang membuat efisiensi dan hasil produksi meningkat signifikan.
Menurut Jatmiko, capaian tersebut merupakan hasil dari konsistensi perusahaan dalam menjalankan strategi pasca-integrasi BUMN Perkebunan.
Baca Juga: PTPN IV PalmCo Raih Skor GCG Tertinggi Se-Holding Perkebunan
“Kami berupaya memastikan setiap hektare lahan dikelola secara optimal agar mampu memberikan nilai tambah berkelanjutan,” ujarnya.
Dari sisi produktivitas kebun, hasil tandan buah segar (TBS) tercatat mencapai 17,02 ton per hektare hingga kuartal III-2025, naik 3,09 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya. Sementara itu, produktivitas CPO per hektare juga meningkat menjadi 3,95 ton dari 3,81 ton, atau tumbuh sekitar 3,67 persen.
Peningkatan tersebut juga diikuti oleh kenaikan rendemen minyak sawit yang mencapai 23,26 persen, sedikit lebih tinggi dibandingkan 23,06 persen pada 2024.
Menurut Jatmiko, perbaikan ini mencerminkan sinergi yang kuat antara praktik agronomis di kebun dan kinerja pengolahan di pabrik.
Baca Juga: PTPN IV PalmCo Dukung Makan Bergizi Gratis di Sumatra dan Kalimantan
Selain fokus pada efisiensi operasional, PalmCo juga menekankan transformasi digital dan penguatan sumber daya manusia.
“Kami mendorong digitalisasi operasional melalui sistem real-time monitoring dan penerapan precision agriculture untuk meningkatkan efektivitas pengelolaan kebun,” tutur Jatmiko.
PalmCo turut memperkuat kemitraan dengan petani plasma serta mendorong program peremajaan sawit rakyat (PSR) sebagai bagian dari strategi pertumbuhan yang inklusif. Kegiatan pelatihan teknis dan pembinaan manajemen di tingkat petani menjadi bagian penting dalam memperkuat rantai pasok berkelanjutan.
“Transformasi ini merupakan bagian dari peta jalan PalmCo hingga 2029 yang berfokus pada peningkatan produktivitas, efisiensi biaya, serta keseimbangan antara kinerja ekonomi dan tanggung jawab sosial-lingkungan,” bebernya.
Baca Juga: Wujud Nyata PTPN IV PalmCo Dukung Asta Cita Prabowo
Ke depan, PalmCo berencana memperluas kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS), guna memperkuat perannya dalam menjaga ketahanan pangan dan energi nasional.
“Produktivitas yang meningkat bukan semata hasil efisiensi, tetapi juga cerminan dari perubahan budaya kerja yang lebih adaptif dan kolaboratif. Kami ingin memastikan pertumbuhan bisnis berjalan seiring dengan kesejahteraan masyarakat dan kelestarian lingkungan,” imbuh Jatmiko.
Dengan capaian tersebut, PalmCo menegaskan posisinya sebagai salah satu pemain utama industri sawit nasional yang terus berupaya menyeimbangkan kinerja bisnis dengan prinsip keberlanjutan.
(Sumber: Antara)
Dokumentasi - Seorang pekerja perkebunan sawit memeriksa tandan buah segar kelapa sawit yang baru dipanen di salah satu kebun milik PTPN IV PalmCo, sebagai bagian dari upaya menjaga kualitas bahan baku CPO. ANTARA/HO-PTPN PalmCo (Antara)