Purbaya: Kepercayaan Publik ke Pemerintah Mulai Pulih, Didukung Perbaikan Ekonomi

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Okt 2025, 15:26
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam wawancara cegat di Jakarta, Senin (27/10/2025). Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menjawab pertanyaan wartawan dalam wawancara cegat di Jakarta, Senin (27/10/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyebut kepercayaan publik terhadap pemerintah mulai pulih. Hal itu terlihat dari Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah (IKKP) yang dirilis Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), naik dari 117,3 pada September menjadi 130,6 pada Oktober 2025. 

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyatakan bahwa kepercayaan publik kepada pemerintah kini menunjukkan tanda-tanda pemulihan. Ia menjelaskan, berdasarkan data Indeks Kepercayaan Konsumen kepada Pemerintah (IKKP) yang dirilis oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), indeks tersebut menguat ke level 130,6 pada Oktober 2025, dari posisi 117,3 pada bulan sebelumnya.

“Kemarin waktu Juli, Agustus, dan September, (indeks) turun terus ke titik terendah. Inilah terjadi banyak demo. Tapi, kami lakukan kebijakan yang, mungkin agak drastis atau ceplas-ceplos bagi sebagian kalangan, tapi berhasil membalikkan sentimen masyarakat ke pemerintah,” ujar Purbaya.

Baca Juga: Purbaya Prioritaskan Penindakan Impor Ilegal di Pelabuhan, Bukan di Pasar

Menurutnya, membaiknya kepercayaan publik tidak terlepas dari perbaikan kondisi ekonomi nasional. “Ketika ekonomi buruk, mereka nggak suka pemerintah, makanya banyak demo besar-besaran. Tapi, ketika (ekonomi) mulai balik, mereka juga senang ke pemerintah,” kata dia.

Purbaya menilai gaya komunikasinya yang sering dikritik karena dianggap terlalu lugas justru memberi dampak positif terhadap pemulihan kepercayaan masyarakat.

“Gaya itu pun, juga merupakan perintah Presiden Prabowo Subianto yang ingin pertumbuhan ekonomi terakselerasi pada kuartal IV tahun 2025,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa dirinya hanya menjalankan arahan Presiden. “Saya hanya perpanjangan tangan dari Presiden, dengan versi yang lebih halus malah. Karena kita perlu ekonomi yang lebih cepat di triwulan IV tahun ini. Sudah mulai kelihatan kan? Saya harapkan ke depan lebih bagus lagi,” tutur Purbaya.

Baca Juga: PLN Beri Diskon 50 Persen Tambah Daya Listrik Sampai 30 Oktober 2025, Simak Syaratnya

Sebelumnya, Purbaya menjelaskan bahwa kebijakan menempatkan dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) pada Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memberikan dampak positif terhadap laju ekonomi. Dampak tersebut tercermin dari peningkatan pertumbuhan kredit perbankan serta data penjualan ritel yang dirilis Bank Indonesia (BI).

Data BI menunjukkan pertumbuhan kredit perbankan pada September 2025 mencapai 7,7 persen, sedikit meningkat dibandingkan Agustus 2025 yang tumbuh 7,56 persen.

Gubernur BI Perry Warjiyo menambahkan, penempatan dana pemerintah di sektor perbankan turut meningkatkan jumlah uang beredar di masyarakat. Pertumbuhan uang primer (M0) adjusted tercatat sebesar 18,58 persen year-on-year (yoy) pada September 2025, lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan M0 non-adjusted sebesar 13,16 persen yoy.

Uang primer adjusted merupakan uang primer yang memperhitungkan dampak penurunan Giro Wajib Minimum (GWM) perbankan di Bank Indonesia akibat penerapan kebijakan insentif likuiditas makroprudensial (KLM).

Baca Juga: Penumpang Asal Medan Ditemukan Meninggal di Terminal 1 Bandara Soekarno-Hatta

(Sumber: Antara)

x|close