IHSG Dibuka Merah, Rupiah Melemah Rp16.582 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Okt 2025, 10:45
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 17 Agustus 2025 bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Dikutip dari Antara, perdagangan IHSG pukul 10.00 WIB tercatat melemah 119,01 poin atau 1,46 persen ke posisi 8.005.75.

Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 4,63 poin atau 0,59 persen ke posisi 775,38.

"Diperkirakan IHSG masih berpotensi menguji level 8.000. Terdapat gap down di level 7.855 yang berpotensi akan ditutup dulu jika terjadi koreksi lanjutan pada IHSG. Namun, selama IHSG masih mampu ditutup di atas level 8.000, maka peluang rebound masih akan terbuka," ujar Kepala Riset Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Pecah Rekor, Tembus Rp2.485.000 per Gram

Dari mancanegara, sentimen positif berasal dari laporan kinerja keuangan perbankan di bursa Wall Street, Amerika Serikat (AS), yang lebih baik dari estimasi, serta meningkatnya harapan penurunan suku bunga The Fed pada pertemuan bulan ini.

Gubernur The Fed Stephen Miran menyerukan penurunan suku bunga segera, dengan alasan risiko ekonomi berupa ketegangan lebih lanjut dalam hubungan perdagangan AS dan China.

Pernyataan itu muncul sehari setelah Ketua The Fed Jerome Powell, yang memperkuat spekulasi bahwa bank sentral akan melakukan penurunan suku bunga pada dua pertemuan terakhirnya di tahun 2025.

Kekhawatiran yang berkelanjutan mengenai negosiasi perdagangan AS dan China, serta shutdown pemerintah membebani sentimen investor tetapi tidak terlalu berpengaruh terhadap antusiasme atas awal earning season yang lebih baik dari perkiraan.

Menteri Keuangan AS menambahkan kekhawatiran akan perang dagang AS dan China, dengan mengatakan bahwa pemerintahan Trump kemungkinan besar tidak akan mundur dari sikap negosiasinya meskipun pasar bereaksi negatif.

Baca juga: Prabowo Ulang Tahun ke-74, Teddy Wijaya hingga Dasco Sampaikan Doa dan Harapan

Dari kawasan Asia, pada September 2025 kembali terjadi deflasi 0,3 persen year on year (yoy) dari deflasi 0,4 persen (yoy) di Agustus 2025, dan lebih rendah dari estimasi yang diperkirakan terjadi deflasi 0,1 persen (yoy).

Dari kawasan Eropa, akan dirilis GDP Inggris bulan Agustus 2025 yang diperkirakan tumbuh 0,1 persen (mtm) dari 0 persen padaJuli 2025.

Pada perdagangan Kamis (16/10/2025), bursa saham Eropa ditutup menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,89 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,12 persen, indeks DAX Jerman menguat 0,38 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 1,38 persen.

Sementara itu, bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah pada Senin (6/10/2025), diantaranya indeks S&P 500 melemah 0,63 persen, indeks Nasdaq melemah 0,36 persen, dan Dow Jones melemah 0,65 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 496,74 poin atau 1,03 persen ke 47.790,00, indeks Shanghai melemah 30,03 poin atau 0,77 persen ke 3.886,78, indeks Hang Seng melemah 381,15 poin atau 0,67 persen ke 25.507,55, dan indeks Strait Times menguat 18,30 poin atau 0,89 persen ke 4.337,35.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat (17/10) di Jakarta melemah sebesar 1 poin atau 0,01 persen menjadi Rp16.582 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.581 per dolar AS.

x|close