IHSG Dibuka Menguat ke Posisi 8.099, Rupiah Balik Melemah Rp16.625 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Okt 2025, 10:29
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat 3 Oktober 2025 bergerak menguat seiring pelaku pasar cenderung mengabaikan shutdown (penutupan) pemerintah Amerika Serikat (AS).

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 28,57 poin atau 0,35 persen ke posisi 8.099,65. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,05 poin atau 0,26 persen ke posisi 785,34.

"IHSG berpotensi sideways (mendatar) di level 8.050- 8.100,” ujar Head of Retail Research BNI Sekuritas Fanny Suherman.

Baca juga:  Investor Asing Ramai-ramai Serbu Saham BRI, BlackRock hingga Vanguard Tambah Porsi

Dari mancanegara, Menteri Keuangan AS Scott Bessent memperingatkan bahwa PDB AS dapat terdampak akibat shutdown (penutupan).

“Semakin lama berlangsung, semakin besar pukulan bagi kinerja ekonomi,” ujar Bessent.

Shutdown pemerintah AS diperkirakan setidaknya berlanjut hingga tiga hari, mengingat Senat libur memperingati Yom Kippur pada Kamis, 2 Oktober 2025, dan baru akan kembali bersidang Jumat, 3 Oktober 2025. 

Selain itu, shutdown pemerintah AS juga memicu ‘blackout’ data ekonomi. Laporan ketenagakerjaan non-farm payrolls (NFP) September 2025 yang seharusnya dirilis Jumat, 3 Oktober 2025, dipastikan batal karena aktivitas Departemen Tenaga Kerja dihentikan.

Shutdown pemerintah AS dipicu oleh kegagalan kesepakatan anggaran antara Partai Demokrat dan Partai Republik di dalam kongres.

Baca juga: Saham BBCA Ditinggal Asing, Sebulan Lepas Rp9 Triliun

Di sisi lain, The Fed diperkirakan tetap akan mengumumkan pemangkasan suku bunga pada pertemuan Oktober 2025, setelah data ADP pada Rabu (1/10), menunjukkan penurunan jumlah tenaga kerja sektor swasta.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Jumat 3 Oktober 2025 di Jakarta melemah sebesar 27 poin atau 0,16 persen menjadi Rp16.625 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.608 per dolar AS.

x|close