IHSG Dibuka Melemah, Rupiah Lesu ke Level Rp16.700-an

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Sep 2025, 10:10
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). Seorang pekerja melihat layar digital yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Jumat (28/6/2024). (ANTARA FOTO/Erlangga Bregas Prakoso/tom)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis pagi 25 September 2025 bergerak turun mengikuti pelemahan bursa saham kawasan Asia dan global.

Dikutip dari Antara, IHSG melemah 61,80 poin atau 0,76 persen ke posisi 8.064,76 pada perdagangan pukul 09.15 WIB. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 8,12 poin atau 1,00 persen ke posisi 800,65.

"Investor kini menanti data klaim pengangguran Amerika Serikat (AS), inflasi PCE, serta perkembangan negosiasi anggaran AS yang berisiko memicu government shutdown, apalagi setelah Presiden Donald Trump membatalkan pertemuan penting dengan pimpinan oposisi,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Kunjungan Resmi, Prabowo Disambut PM Kanada Carney dengan Pujian dan Komitmen Kemitraan

Dari mancanegara, sebelumnya, Ketua The Fed Jerome Powell menyampaikan pertumbuhan ekonomi AS dan pasar tenaga kerja telah melambat pada tahun ini, namun inflasi tetap di atas target The Fed sebesar 2 persen.

Powell melakukan pendekatan sangat hati-hati dan tergantung terhadap data untuk menentukan kebijakan penurunan suku bunga di masa mendatang.

Powell juga memperingatkan bahwa inflasi dapat meningkat kembali apabila suku bunga dipangkas terlalu agresif.

Adapun komentar Powell tersebut meredam ekspektasi penurunan suku bunga The Fed lebih lanjut.

Dari dalam negeri, DPR RI dan pemerintah menyepakati pembentukan Panitia Khusus (Pansus) Penyelesaian Konflik Agraria yang akan disahkan awal Oktober 2025 untuk mempercepat reformasi agraria, membentuk kelembagaan baru, serta menyelesaikan tumpang tindih tata ruang melalui Program Satu Peta.

Langkah ini dinilai penting bukan hanya bagi keadilan petani, namun juga kepastian investasi.

Di sisi lain, Komisi XI DPR RI mendorong peningkatan minimum free float saham di BEI dari 7,5- 10 persen menjadi 30 persen, guna memperdalam likuiditas dan menarik investor global.

Meski berpotensi menghadirkan tambahan ratusan triliun rupiah saham baru ke pasar, kebijakan ini berisiko menghadapi resistensi dari emiten besar, sehingga diperlukan masa transisi dan insentif agar tidak mengganggu stabilitas pasar.

Baca juga: IIMS 2026 Perluas Pameran, Fokuskan Grand Hall untuk Aksesori dan Aftermarket

Pada perdagangan Rabu (24/9), bursa saham Eropa ditutup variatif, di antaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,11 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,29 persen, indeks DAX Jerman naik 0,23 persen, serta indeks CAC Prancis melemah 0,57 persen.

Bursa saham AS di Wall Street ditutup melemah pada perdagangan Rabu (24/9), diantaranya Dow Jones melemah 0,37 persen ke posisi 46.121,54, indeks S&P 500 melemah 0,28 persen ke posisi 6.637,75, dan Nasdaq melemah 0,31 persen ke posisi 24.503,07.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 48,69 poin atau 0,11 persen ke 45.674,00, indeks Shanghai melemah 3,00 poin atau 0,08 persen ke 3.850,78, indeks Hang Seng melemah 7,15 poin atau 0,03 persen ke 26.509,50, dan indeks Strait Times melemah 5,93 poin atau 0,14 persen ke 4.284,78.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis (25/9) di Jakarta melemah sebesar 42 poin atau 0,25 persen menjadi Rp16.726 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.684 per dolar AS.

x|close