Pemerintah Genjot Hilirisasi Kelapa, Potensi Devisa Capai Rp2.400 Triliun per Tahun

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Okt 2025, 05:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah terus menggenjot hilirisasi dan kali ini pada komoditas kelapa. Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengatakan potensi devisa terhadap permintaan komoditas tersebut mengalami peningkatan hingga mencapai Rp 2.400 triliun per Tahun.

Hal tersebut disampaikannya usai mengikuti rapat terbatas swasembada pangan, hiilirisasi di Istana Merdeka, Jakarta Kamis, 9 Oktober 2025.

“Kemudian rencana kita hilirisasi kelapa ini tidak dijual gelondongan ke luar negeri, yang total volumenya 2,8 juta ton. Kemudian kita hilirisasi nanti itu dari kelapa dalam menjadi coconut milk. Jadi ini visinya, harganya bisa naik 100 kali lipat. Kalau 100 kali lipat kita hitungan rata-rata saja, itu bisa menghasilkan 2.400 triliun,” ujarnya.

Amran mengatakan seluruh kelapa yang di ekspor ke seluruh dunia berpotensi menghasilkan keuntungan sangat besar. Menurutnya, dengan hilirisasi yang tepat dan pengolahan di dalam negeri, nilainya bisa meningkat.

Baca Juga: Marak Pencurian Buntut Harga Pangan Terus Naik Tiap Tahunnya

“Katakanlah separuh saja, kali lima puluh, itu menghasilkan 1.200 triliun devisa, itu baru kelapa. Ada yang menarik, gambir, juga kita rencana hilirisasi, kita mensuplai dunia 80 persen gambir. Bisa jadi tinta untuk pemilu, bisa untuk sirih, bisa untuk sampo, dan seterusnya. Nah, mimpi kita adalah seluruh bahan baku yang kita ekspor ke seluruh dunia, termasuk CPO, kita hilirisasi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Amran menegaskan potensi hilirisasi kelapa ini membuka lapangan pekerjaan baru, sehingga peningkatan kesejahteraan bisa terwujud dengan pemanfaatan hilirisasi sumber daya yang tepat.

“Khusus yang dikuasai pemerintah, sawit dikuasai pemerintah, kita hilirisasi dari TBS, tandan buah segar, menjadi FAME atau biofuel, kemudian menjadi minyak goreng, kemudian menjadi margarin atau mentega. Value added-nya harus ada di Indonesia. Nah kalau ini kita lakukan terus-menerus, membuka lapangan kerja, menekan kemiskinan, kemudian meningkatkan kesejahteraan, kemudian mengurangi pengangguran,” tegasnya.

Baca Juga: Polisi: Rekayasa Lalu Lintas HUT TNI Sesuai Kondisi di Lapangan

Dengan hilirisasi, Amran mendorong pengembangan industri dalam negeri, sehingga Indonesia tidak lagi bergantung pada komoditas mentah dan memiliki posisi tawar yang kuat di pasar global.

“Inilah mimpi-mimpi besar kita sektor pertanian. Setelah pangan kita amankan, insya Allah tahun ini aman, kemudian kita bergerak ke perkebunan dan hortikultura, nanti bergerak terakhir di peternakan,” pungkasnya.

x|close