Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menegaskan bahwa alokasi dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) masih berlanjut pada tahun anggaran 2026, meskipun besaran pastinya belum dirinci.
“Jadi, IKN masih didorong. Tahun depan lebih cepat lagi,” ujar Purbaya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa, 24 September 2025.
Meski begitu, Purbaya belum membeberkan detail jumlah anggaran yang akan dikucurkan. Ia hanya menyebut bahwa pada 2024 pemerintah masih menyiapkan dana pembangunan IKN sebesar Rp5,7 triliun, termasuk alokasi untuk Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Baca Juga: Purbaya Tepis Isu Copot Semua Dirjen Kemenkeu: Kamu Dapat Info dari Mana? Hebat Juga
Untuk arah pembangunan ke depan, Purbaya menegaskan keputusan tetap menunggu instruksi Presiden Prabowo Subianto. “Itu kan investasi di Indonesia. Kita harapkan nanti, ketika kelihatan mulai jalan, swasta akan masuk ke sana,” tambahnya.
Sebelumnya, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026, pemerintah mencatat alokasi dana sebesar Rp6,3 triliun untuk pembangunan IKN. Angka tersebut disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat konferensi pers Nota Keuangan 2026.
“Rp6,3 triliun untuk IKN. Kalau tidak salah ya. Nanti kalau salah saya koreksi lagi,” ucap Sri Mulyani dalam Konferensi Pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Dalam Buku II Nota Keuangan RAPBN 2026, dana untuk Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) tercatat Rp6,26 triliun. Anggaran tersebut terbagi atas Program Pengembangan Kawasan Strategis Rp5,71 triliun dan Program Dukungan Manajemen Rp553 miliar.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Bakal Temui Asosiasi Rokok Bahas Kebijakan Cukai
Nilai itu meningkat dari proyeksi APBN 2025 sebesar Rp4,7 triliun, namun lebih rendah dibandingkan alokasi pada tahun-tahun sebelumnya. Berdasarkan catatan, total anggaran untuk IKN dari 2022 hingga 2024 mencapai Rp75,8 triliun, dengan rincian realisasi Rp5,5 triliun pada 2022, Rp27 triliun pada 2023, dan realisasi sementara Rp43,3 triliun pada 2024.
(Sumber: Antara)