Mentan: Perubahan Target Swasembada dari Presiden Terbukti Membawa Hasil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Sep 2025, 14:21
thumbnail-author
Irene Anggita
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman memberikan paparan di Padang, Selasa (16/9/2025). Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman memberikan paparan di Padang, Selasa (16/9/2025). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa perubahan target percepatan swasembada pangan yang diberikan secara mendadak oleh Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkan hasil nyata di berbagai daerah.

"Awalnya Pak Presiden minta empat tahun, 21 hari kemudian berubah menjadi tiga tahun dan berubah lagi menjadi satu tahun dan terakhir target swasembada pangannya berubah lagi menjadi enam bulan," ujar Andi Amran Sulaiman di Padang, Selasa, 16 September 2025.

Menurutnya, upaya percepatan swasembada pangan ini tidak hanya dilakukan oleh Kementerian Pertanian, tetapi juga melibatkan TNI/Polri, Bulog, serta masyarakat yang berperan langsung mengeksekusi program tersebut di lapangan.

Baca Juga: Wamentan: Produksi Beras 2025 Surplus 3,5 Juta Ton, Tak Perlu Impor

Ia menekankan bahwa kerja sama lintas lembaga tersebut terbukti efektif, di mana Indonesia berhasil mencatat capaian yang belum pernah diraih sejak merdeka, yaitu stok beras tertinggi di gudang Bulog yang mencapai 4,2 juta ton pada Juni 2025.

"Stok kita ini tertinggi selama Bulog berdiri dan selama merdeka. Ini tidak pernah tercapai sebelumnya," kata Mentan RI.

Andi juga memperkirakan jumlah stok beras di Bulog dapat meningkat lebih besar lagi jika melihat cepatnya gerakan swasembada pangan di berbagai wilayah. Ia menilai pencapaian ini akan terus ditingkatkan bersama masyarakat demi memperkuat posisi Indonesia sebagai lumbung pangan dunia.

Baca Juga: Mentan Tegaskan Tidak Ada Kelangkaan Beras, Hanya Pergeseran Distribusi

Lebih lanjut, ia menegaskan instruksi Presiden Prabowo mengenai percepatan swasembada pangan harus benar-benar dijalankan oleh seluruh kepala daerah, mulai dari gubernur hingga bupati dan wali kota.

"Jadi, kalau Sumbar mau maju (swasembada pangan), Gubernur Sumbar juga harus berani memberikan tekanan kepada bupati dan wali kota," tegasnya.

Dalam kesempatan itu, Andi juga menyampaikan bahwa keberhasilan Indonesia dalam membangun fondasi swasembada pangan turut mendapat apresiasi dari Malaysia. Ia menambahkan, sektor pertanian kini terbukti menjadi penopang utama ekonomi nasional dengan pertumbuhan mencapai 10,52 persen.

(Sumber: Antara)

x|close