IHSG Awal Pekan Dibuka Menguat, Rupiah Kokoh ke Rp16.258 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 25 Agu 2025, 10:09
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. Ilustrasi - Karyawan melintas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/kye/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin 25 Agustus 2025 bergerak menguat seiring sinyal pemangkasan suku bunga acuan oleh Federal Reserve (The Fed) pada September 2025.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 73,72 poin atau 0,94 persen ke posisi 7.932,57. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 9,47 poin atau 1,15 persen ke posisi 831,69.

"Sinyal penurunan suku bunga The Fed akan menjadi faktor positif di pasar domestik. IHSG diperkirakan bergerak pada kisaran 7.850- 7.970,” ujar Analis Phintraco Sekuritas Ratna Lim dalam kajiannya.

Baca juga: Saham BCA Merosot, Curhat Nikita Mirzani Soal Rekeningnya Diobrak-Abrik Jadi Sorotan

Dari mancanegara, pada Jumat (22/08), Ketua The Fed Jerome Powell dalam pidatonya di Simposium Jackson Hole, Amerika Serikat (AS), mengindikasikan peluang penurunan suku bunga pada pertemuan September 2025.

Powell mengatakan menurunnya risiko inflasi dan meningkatnya kekhawatiran terhadap pasar tenaga kerja di AS, dapat menyebabkan penyesuaian kebijakan moneter.

Pernyataan itu membuka potensi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin (bps) pada September 2025, yang juga mendorong kenaikan pada harga obligasi dan emas, serta memicu pelemahan dolar AS.

Selama pekan ini, fokus pelaku pasar masih tertuju terhadap keberlanjutan sinyal dovish dari The Fed seiring adanya beberapa data indikator ekonomi AS yang akan dirilis, seperti personal income, personal spending, Price Consumer Expenditure (PCE) Index, serta estimasi terbaru data kuartal II-2025.

Dari kawasan Eropa, fokus pelaku pasar tertuju terhadap laporan pertemuan European Central Bank (ECB) bulan Juli 2025, yang diharapkan akan memberikan petunjuk bahwa ECB telah mengakhiri penurunan suku bunganya, setelah selama delapan kali menurunkan suku bunga.

Dari dalam negeri, pemerintah dan Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI) menyepakati Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) Tahun Anggaran 2026.

Di sisi lain, Bank Indonesia (BI) melaporkan data uang beredar M2 bulan Juli 2025 tumbuh 6,5 persen year on year (yoy) mencapai Rp9.569,7 triliun.

Baca juga: Jahja Setiaatmadja Lepas 1 Juta Lembar Saham BCA, Nilainya Tembus Rp8,7 Miliar

Pada perdagangan Jumat (22/08), bursa saham Eropa ditutup menguat, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,48 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,13 persen, indeks DAX Jerman naik 0,29 persen, serta indeks CAC Prancis menguat 0,40 persen.

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup menguat pada perdagangan Jumat (22/08), diantaranya indeks Dow Jones menguat 846 poin atau 1,89 persen di level 45.631,74, indkes S&P 500 naik 1,52 persen, dan indeks Nasdaq Composite juga menguat 1,88 persen.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 303,71 poin atau 0,68 persen ke 42.929,00, indeks Shanghai menguat 21,69 poin atau 0,56 persen ke 3.847,30, indeks Hang Seng menguat 333,86 poin atau 1,28 persen ke 25.666,55, dan indeks Strait Times menguat 3,07 poin atau 0,07 persen ke 4.255,00.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Senin (25/8) di Jakarta menguat sebesar 93 poin atau 0,57 persen menjadi Rp16.258 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.351 per dolar AS.

x|close