IHSG Dibuka Menguat ke 7.905, Rupiah Melemah Jadi Rp16.230 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 19 Agu 2025, 10:12
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. Ilustrasi - Karyawan memantau pergerakan harga saham di salah satu kantor perbankan di Jakarta. (ANTARA FOTO/Reno Esnir/foc/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa pagi 19 Agustus 2025 bergerak menguat seiring optimisme pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral di tingkat global.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka menguat 6,97 poin atau 0,09 persen ke posisi 7.905,35. 

Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 1,26 poin atau 0,15 persen ke posisi 819,80.

"Pekan ini akan menjadi periode penuh agenda penting bagi pelaku pasar, dengan sejumlah rilis kebijakan dan data ekonomi dari dalam negeri maupun global,” sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Baca juga: Saham BCA Merosot, Curhat Nikita Mirzani Soal Rekeningnya Diobrak-Abrik Jadi Sorotan

Dari mancanegara, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed tetap akan menjadi sorotan sepanjang pekan, di saat para pejabat bank sentral menghadiri simposium kebijakan ekonomi tahunan di Jackson Hole, Wyoming, AS.

Pelaku pasar akan memantau acara itu untuk mencari sinyal mengenai arah suku bunga ke depan. Berdasarkan FedWatch CME, pelaku pasar menilai ada kemungkinan sebesar 83 persen bank sentral akan memangkas suku bunga pada pertemuan September 2025.

Dari kawasan Asia, Bank Rakyat China (PBoC) dijadwalkan mengumumkan kebijakan suku bunga periode Agustus 2025 pada Rabu (20/08). 

Pelaku pasar menanti langkah otoritas moneter China di tengah melambatnya konsumsi domestik dan pertumbuhan ekonomi yang mulai kehilangan momentum.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia (BI) akan mengumumkan kebijakan suku bunga acuannya pada Rabu (20/08), yang diperkirakan akan menahan setelah memangkasnya pada pertemuan terakhir.

Selain itu, BI dijadwalkan akan merilis data transaksi berjalan periode kuartal II-2025 pada Jumat (22/08).

Pada perdagangan Senin (18/08), bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya Euro Stoxx 50 melemah 0,25 persen, indeks FTSE 100 Inggris menguat 0,21 persen, indeks DAX Jerman naik 0,18 persen, serta indeks CAC Prancis turun 0,50 persen.

Baca juga: Kepercayaan Investor Menguat, Transformasi Jadi Daya Tarik Saham BRI

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada perdagangan Senin (18/08), diantaranya Indeks Dow Jones Industrial Average melemah 33,93 poin atau 0,08 persen ditutup di level 44.912,19, indeks S&P 500 melemah 0,64 persen ke level 6.449,91, indeks Nasdaq Composite menguat 1,69 poin atau 0,03 persen dan ditutup di level 23.713,02.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei melemah 567,52 poin atau 1,31 persen ke 42.709,00, indeks Shanghai menguat 17,15 poin atau 0,47 persen ke 3.700,87, indeks Hang Seng menguat 106,69 poin atau 0,42 persen ke 25.720,55, dan indeks Strait Times melemah 17,45 poin atau 0,41 persen ke 4.255,45.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Selasa 19 Agustus 2025 di Jakarta melemah sebesar 32,50 poin atau 0,20 persen menjadi Rp16.230 per dolar Amerika Serikat (AS) dari sebelumnya Rp16.198 per dolar AS.

x|close