IHSG Terkoreksi Tipis di Awal Perdagangan, Rupiah Melemah ke Rp16.428 per Dolar AS

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jul 2025, 10:23
thumbnail-author
Muslimin Trisyuliono
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). Pegawai memotret layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Senin (3/4/2023). (ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/tom/aa.)

Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis 31 Juli 2025 diperkirakan bergerak variatif seiring Federal Reserve (The Fed) menahan tingkat suku bunga acuannya.

Dikutip dari Antara, IHSG dibuka melemah 16,39 poin atau 0,22 persen ke posisi 7.533,50. 

Sementara, kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 turun 2,93 poin atau 0,37 persen ke posisi 795,22.

"IHSG hari ini diperkirakan akan bergerak volatile setelah The Fed belum menunjukkan tanda-tanda pemangkasan," sebut Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya.

Dari mancanegara, bank sentral Amerika Serikat (AS) The Fed kembali menahan suku bunga di level 4,25-4,50 persen pada Juli 2025, yang merupakan penangguhan kelima berturut-turut sejak pemangkasan terakhir pada Desember 2024.

Baca juga: Harga Emas di Pegadaian 31 Juli 2025: Galeri24 dan UBS Kompak Naik

Pelaku pasar mencermati pernyataan Ketua The Fed Jerome Powell dalam konferensi pers, untuk mencari petunjuk arah kebijakan selanjutnya dari The Fed.

Powell mengatakan bahwa bank sentral belum siap memangkas suku bunga, di tengah dampak tarif impor yang lebih tinggi dari Presiden AS Donald Trump terhadap inflasi.

Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa Produk Domestik Bruto (PDB) tumbuh 3 persen (yoy) pada kuartal II 2025, atau lebih tinggi dari ekspektasi dan membalikkan arah dari kontraksi kuartal I 2025 sebesar minus 0,5 persen yang dipicu lonjakan impor menjelang tarif baru.

Data terbaru menunjukkan perusahaan swasta di AS menambah 104.000 lapangan kerja pada Juli 2025, atau menjadi kenaikan terkuat sejak Maret 2025 dan jauh di atas ekspektasi pasar yang memperkirakan kenaikan sebesar 75.000.

Dari kawasan Asia, Bank of Japan (BoJ) akan menggelar rapat suku bunga pada hari ini, Kamis, yang diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di level 0,5 persen, atau tertinggi sejak 2008, seiring upaya normalisasi kebijakan moneter.

Pada perdagangan Rabu (30/7/2025), bursa saham Eropa ditutup variatif, diantaranya Euro Stoxx 50 menguat 0,29 persen, indeks FTSE 100 Inggris melemah 0,01 persen, indeks DAX Jerman turun 0,19 persen, serta indeks CAC Prancis naik tipis 0,06 persen.

Baca juga: Harga Emas Antam Hari Ini Turun, Jadi Rp1.901.000 per Gram

Bursa saham AS di Wall Street juga ditutup variatif pada Rabu (30/7/2025), diantaranya Indeks S&P melemah 0,12 persen ditutup di 6.362,90, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 171,71 poin atau 0,38 persen ke level 44.461,28, sementara Nasdaq Composite justru naik 0,15 persen berakhir di 21.129,67.

Bursa saham regional Asia pagi ini, antara lain indeks Nikkei menguat 367,80 poin atau 0,90 persen ke 41.023,50, indeks Shanghai melemah 33,30 poin atau 0,92 persen ke 3.582,87, indeks Hang Seng turun 361,43 poin atau 1,44 persen ke 24.822,55, dan indeks Strait Times melemah 24,31 poin atau 0,59 persen ke 4.195,45.

Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Kamis pagi (31/7) di Jakarta melemah sebesar 23 poin atau 0,14 persen menjadi Rp16.428 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.405 per dolar AS.

x|close