Ntvnews.id, Jakarta - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang melanjutkan penguatan pada perdagangan Rabu 16 Juli 2025 seiring pelaku pasar yang menanti keputusan suku bunga Bank Indonesia (BI) dan sentimen positif dari penurunan tarif impor oleh Amerika Serikat (AS) terhadap produk Indonesia.
Dikutip dari Antara, pada perdagangan Rabu pagi IHSG dibuka menguat 48,06 poin atau 0,67 persen ke level 7.188,53.
Indeks LQ45 juga naik 6,34 poin atau 0,81 persen ke posisi 785,78.
Penguatan ini terjadi di tengah bursa Asia yang dibuka variatif, dengan Hang Seng melonjak 1,60 persen, sementara Shanghai melemah tipis 0,04 persen.
Baca juga: Harga Emas Antam Turun Lagi Hari Ini, Jadi Rp1.908.000 per Gram
Pelaku pasar memperkirakan BI akan mempertahankan suku bunga acuannya di level 5,50 persen pada Rapat Dewan Gubernur (RDG) hari ini.
Prediksi ini sejalan dengan ekspektasi bahwa bank sentral AS alias (The Fed) juga akan menahan suku bunganya bulan ini.
"Minat investor asing terhadap pasar Indonesia masih tertahan, seiring kekhawatiran atas fundamental ekonomi. Hal ini tercermin dari arus keluar dana asing di IHSG yang terus berlanjut, dengan total net foreign outflow mencapai Rp56 triliun ytd. IHSG berpeluang menguat terbatas pada hari ini," kata Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, Rabu.
Sementara, analis Panin Sekuritas Reydi Octa mengatakan sentimen eksternal turut membayangi pergerakan IHSG.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif atas produk Indonesia menjadi 19 persen sebagai bagian dari kesepakatan dagang yang memberikan akses pasar lebih besar bagi produk AS ke Indonesia.
Baca juga: Bunga Zainal Kecewa Pelaku Penipuan Investasi Bodong Hanya Divonis 2 Tahun Penjara
Meski demikian, Reydi menilai pasar masih menunggu sikap resmi dari Pemerintah Indonesia atas kebijakan tersebut.
Sementara itu, nilai tukar rupiah pada pembukaan perdagangan hari Rabu pagi (16/7) di Jakarta melemah sebesar 3 poin atau 0,02 persen menjadi Rp16.270 per dolar AS dari sebelumnya Rp16.267 per dolar AS.