Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani sambangi Istana Kepresidenan, Rabu, 30 April 2025. Dalam kunjungannya kali ini Sri Mulyani mengungkapkan bahwa dirinya akan melaporkan perjalanan ke Amerika Serikat perihal negosiaasi tarif dagang hingga melapor tentang APBN ke Presiden Prabowo Subianto.
"Ini mengenai sekolah rakyat, dan melapor tentang perjalanan ke Amerika," ujarnya di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
"Iya APBN pasti dilporin dong APBN,"sambungnya ketika ditanya soal pelaporan APBN.
Baca Juga: Sri Mulyani: APBN Tak Akan Jebol Meski Banyak Program Baru
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga 31 Maret 2025 yakni sebesar Rp104,2 triliun atau 0,43 persen terhadap produk domestik bruto (PDB), berjalan sesuai dengan desain yang telah ditetapkan.
“Defisit Rp104,2 triliun atau 0,43 persen PDB bukan hal yang menimbulkan kekhawatiran karena masih di dalam desain APBN awal,” ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa Edisi April 2025 di Jakarta, Rabu, 30 April 2025.
Baca Juga: Menko Perekonomian hingga Menteri Keuangan Sambangi Istana untuk Bahas APBN 2026
Melalui UU Nomor 62 Tahun 2024 tentang APBN Tahun Anggaran 2025, Pemerintah dan DPR menyepakati bahwa kas negara tahun ini ditargetkan mengalami defisit sebesar Rp616,2 triliun atau 2,53 persen PDB.
Nilai itu mempertimbangkan fungsi APBN untuk menjadi instrumen counter-cyclical dalam mendukung pemulihan ekonomi dan akselerasi program-program pembangunan nasional di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Namun, lanjut Sri Mulyani, semua dilakukan dengan tetap terukur.
“Ini sudah disepakati di DPR dan menjadi UU,” ujarnya.