Pengalihan Kelola Aset GBK ke Danantara, Mensesneg: Petunjuk Presiden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Apr 2025, 12:29
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Prasetyo Hadi. Menteri Sekretaris Negara (Menseneg) Prasetyo Hadi. (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, menyatakan bahwa pengalihan pengelolaan aset kawasan Gelora Bung Karno (GBK) kepada Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) merupakan instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

"Jadi berkenaan dengan pertanyaan aset kawasan Gelora Bung Karno yang akan dialihkan pengelolaannya di bawah Danantara, ya betul itu adalah petunjuk dari Bapak Presiden," kata Prasetyo dalam keterangannya kepada media, Rabu, 30 April 2025.

Prasetyo menambahkan bahwa arahan tersebut disampaikan oleh Presiden Prabowo dalam acara Town Hall Danantara yang digelar di Jakarta pada Senin, 28 April 2025 lalu.

Baca Juga: Aset GBK Bakal Dikelola Danantara

Ia mengungkapkan bahwa pihaknya memerlukan waktu untuk mempersiapkan proses alih kelola tersebut secara teknis, mengingat aset GBK saat ini berada di bawah Badan Layanan Umum Kementerian Sekretariat Negara, yang mekanismenya berbeda dengan pengalihan aset milik BUMN.

Saat ini, menurut Prasetyo, belum ada aset yang dipindahkan karena tahapan koordinasi teknis masih berlangsung bersama berbagai instansi terkait, termasuk Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Danantara.

"Jadi mohon bersabar kalau pertanyaannya aset apa saja yang sudah dialihkan, tentu sampai hari ini belum karena baru sedang kita koordinasikan secara teknis dengan pihak-pihak terkait," imbuhnya.

Sebelumnya, Chief Executive Officer (CEO) BPI Danantara, Rosan Roeslani, menyampaikan bahwa Danantara Indonesia akan mengelola aset dengan nilai mencapai 1 triliun dolar Amerika Serikat (AS).

Rosan menjelaskan bahwa nilai aset kelolaan dari berbagai perusahaan BUMN saat ini telah mencapai 982 miliar dolar AS, dan akan bertambah dengan masuknya aset kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SU GBK) ke dalam Danantara.

"Itu bertahap, memang kalau kita lihat asetnya dari BUMN kan sebenarnya 900 miliar dolar AS yang banyak disampaikan, sebenarnya sudah lebih dari 982 miliar dolar AS," kata Rosan saat berbicara dengan wartawan usai acara Town Hall Danantara Indonesia di Jakarta, Senin, 28 April 2025.

Baca Juga: Ada 6 Acara di GBK Hari Ini, Siap-siap Macet Sekitar Senayan

Rosan juga menuturkan bahwa aset kawasan Stadion Utama GBK yang dikelola oleh Kemensesneg itu, berdasarkan penilaian delapan tahun lalu, memiliki nilai sebesar 25 miliar dolar AS.

"Dan itu adalah yang kita ada di sini GBK yang ada di Mensesneg, yang nilainya (value) pada delapan tahun yang lalu 25 miliar dolar AS. Jadi, GBK dan seluruh lokasi yang ada di sini akan dimasukkan ke dalam Danantara," ujar Rosan.

Dengan adanya pengelolaan aset tersebut, Rosan memastikan Danantara akan membuat perencanaan strategis agar aset itu menjadi produktif serta memberikan return of investment dan return of asset yang optimal.

x|close