Prabowo Bakal Bangun Sekolah Terintegrasi Setiap Kecamatan di Indonesia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 09:05
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 2 Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 2 (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto menetapkan pembentukan satuan tugas (satgas) khusus untuk merancang pembangunan sekolah terintegrasi di setiap kecamatan. Langkah ini menjadi bagian dari strategi pemerataan akses pendidikan sekaligus peningkatan kualitas sumber daya manusia di Indonesia.

Dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025, Kepala Negara menyampaikan bahwa Satgas tersebut akan melibatkan Kementerian Pendidikan Tinggi, Riset, dan Inovasi (Kemendiktisaintek) serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen), dengan dukungan lintas kementerian.

"Ini sedang saya susun, saya minta KemenDikti Saintek sama Kemendikdasmen, mungkin dibantu oleh kementerian lain juga, menyusun suatu satgas khusus untuk mempelajari. Kita membangun sekolah terintegrasi di setiap kecamatan," ujar Prabowo.

Baca Juga: Presiden Prabowo Gagas Pembangunan Sekolah Terintegrasi di Tiap Kecamatan

Presiden menjelaskan bahwa sekolah terintegrasi akan menyatukan jenjang SD, SMP, dan SMA/SMK dalam satu kawasan pendidikan terpadu. Program tersebut difokuskan untuk membantu masyarakat ekonomi menengah ke bawah, khususnya kelompok desil 3–5, sebagai kelanjutan dari pemerataan pendidikan setelah peluncuran Sekolah Rakyat dan Sekolah Unggulan Garuda.

"Berarti, kita mungkin harus bangun 7.000 sekolah terintegrasi ini. Maksudnya, sekarang SD, SMP, SMA, atau SMK terpisah," katanya.

Ia menilai kebijakan ini penting mengingat menurunnya angka kelahiran di sejumlah daerah yang menyebabkan sekolah dasar kekurangan siswa. Karena itu, konsolidasi sistem pendidikan diperlukan agar lebih efisien dan memberikan dampak yang lebih luas.

"Tiap sekolah terintegrasi harus punya laboratorium yang cukup bagus, laboratorium matematika, kimia, biologi, laboratorium bahasa," ujar Prabowo.

Baca Juga: Sektor Ekonomi Kreatif Catatkan Kontribusi Signifikan dalam Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain itu, Presiden menekankan pentingnya penguasaan bahasa asing seperti Bahasa Inggris, Arab, Mandarin, Jepang, dan Korea untuk memperkuat daya saing tenaga kerja Indonesia di pasar global, termasuk sektor perhotelan, restoran, dan perawatan lansia.

Prabowo juga menyoroti karakter bangsa Indonesia yang dikenal ramah, tabah, dan pekerja keras sebagai modal penting menghadapi tantangan global. Konsep sekolah terintegrasi, kata dia, diharapkan dapat memperluas akses pendidikan bagi masyarakat menengah bawah sekaligus melahirkan generasi yang terampil dan berdaya saing tinggi.

"Ini belum boleh disebut prestasi, baru embrio konsep. Namun, sudah saatnya kita pikirkan sistem pendidikan yang terintegrasi, efisien, dan relevan dengan kebutuhan masa depan," ujarnya menutup arahannya.

x|close