Prabowo Targetkan Pembangunan Fasilitas Pengolahan Sampah Jadi Listrik di 34 Kota

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 07:18
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 20 Presiden Prabowo Subianto memimpin Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara Jakarta, Senin (20/10/2025). Sidang kabinet paripurna yang bertepatan dengan setahun masa pemerintahan Presiden Prabowo dan Wapres Gibran tersebut membahas realisasi pada 20 (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengumumkan rencana pemerintah membangun fasilitas pengolahan limbah dan sampah di 34 kota besar di Indonesia yang akan menghasilkan energi listrik. Proyek nasional ini ditargetkan selesai dalam waktu dua tahun.

Danantara proyek dia antara lain yang pertama adalah akan segera mulai membangun 34 kota ya, pembersihan limbah sampah dari kota-kota besar. Alatnya atau pabrik pembersihannya dan bisa pengolah ini diolah justru menjadi energi, menjadi listrik. Kita akan segera mulai,” kata Prabowo dalam pidato pengantar Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025.

“Ini segera akan kita lakukan. Insya Allah dalam dua tahun kita selesaikan 34 kota,” lanjutnya.

Baca Juga: Prabowo Sebut IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Sepanjang Sejarah, Capai Level Rp8.000

Prabowo menjelaskan, pembangunan fasilitas tersebut akan difokuskan pada wilayah dengan volume sampah tinggi, seperti DKI Jakarta, Bandung, Surabaya, dan Bali. Ia mencontohkan kawasan Bantargebang yang telah menampung sekitar 55 juta ton sampah dan berpotensi membahayakan lingkungan permukiman sekitar bila tidak segera ditangani.

Prabowo juga menegaskan bahwa pendanaan proyek telah disiapkan dan kini memasuki tahap penentuan kontrak serta pemilihan teknologi pengolahan yang paling sesuai. Program ini, kata dia, memiliki peran penting dalam menjaga kebersihan, kesehatan masyarakat, sekaligus mendukung pariwisata di berbagai daerah.

“Ini sangat strategis karena ini menyangkut kebersihan, kesehatan, ya, bagaimana kita berharap pariwisata naik kalau Bali tidak bisa bersihkan sampahnya. Bisa kita bayangkan mau enggak turis datang ke tempat yang kotor, yang jorok? Jadi ini strategis,” ucap Presiden.

Sementara itu, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menuturkan bahwa pihaknya telah menindaklanjuti Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 109 Tahun 2025 tentang Penanganan Sampah Perkotaan Melalui Pengolahan Sampah Menjadi Energi Terbarukan Berbasis Teknologi Ramah Lingkungan atau waste to energy.

Baca Juga: Pemilik Toko Bake&Grind Dilaporkan ke Polisi karena Diduga Lakukan Penipuan Kandungan Produk

“Waste to energy, perpresnya sudah keluar dan kami siap untuk melakukan proses selanjutnya. Itu nanti diprioritaskan untuk dikelola oleh Danantara,” ujar Bahlil di Jakarta, Senin.

Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq menambahkan bahwa Perpres Nomor 109 Tahun 2025 tersebut menjadi tonggak penting dalam transformasi sistem pengelolaan sampah nasional yang lebih modern dan berkelanjutan.

Menurut Hanif, pengolahan sampah menjadi energi terbarukan merupakan langkah nyata menuju pengelolaan sampah berbasis teknologi ramah lingkungan yang mampu mengurangi dampak pencemaran dan meningkatkan efisiensi energi di perkotaan.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Digitalisasi Jadi Kunci Efisiensi Pemerintahan

(Sumber: Antara)

 
 
 
x|close