Prabowo Dorong Vokasi Terintegrasi untuk Pekerja Migran Terampil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Agu 2025, 13:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Kepala PCO Hasan Nasbi Kepala PCO Hasan Nasbi (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah menyiapkan skema pendidikan vokasi terintegrasi guna mencetak tenaga kerja terampil untuk pasar internasional. Hal ini merupakan arahan langsung Presiden Prabowo Subianto dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar kemarin.

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Hasan Nasbi, menyampaikan pesan Presiden tersebut dalam konferensi pers di Kantor PCO, Kamis, 7 Agustus 2025.

"Kemarin Presiden juga memberikan arahan kepada Menteri Pekerja Migran untuk menyiapkan konsep pendidikan vokasi yang terpusat untuk menyiapkan tenaga terampil yang dikirimkan sebagai pekerja di luar negeri," jelas Hasan.

Hasan menjelaskan bahwa saat ini terdapat lebih dari 40 sektor kerja di luar negeri yang membutuhkan tenaga kerja profesional dari Indonesia.

Baca Juga: Peserta Konvensi Sains, Teknologi, dan Industri di ITB Antusias Sambut Prabowo

"Hari ini ada mungkin lebih dari 40 sektor pekerjaan yang membutuhkan tenaga-tenaga terampil di Indonesia. Ini kita nggak bicara lagi pekerja di sektor domestik ya," ujarnya.

Presiden menegaskan perlunya pergeseran fokus dari pengiriman pekerja sektor domestik ke tenaga kerja terampil yang memiliki daya saing tinggi di tingkat global.

"Kita akan mengurangi pekerja-pekerja domestik yang dikirimkan ke luar negeri, tapi yang diminta Presiden adalah pendidikan terintegrasi yang terkonsep, yang kita bisa kirimkan tenaga-tenaga terampil untuk memenuhi kebutuhan pasar tenaga kerja di dunia internasional," lanjut Hasan.

Hasan menambahkan bahwa model pendidikan vokasi terintegrasi ini akan mencakup pelatihan, sertifikasi, serta penguatan bahasa dan budaya kerja negara tujuan.

Baca Juga: Prabowo Tegaskan Dukung ASEAN Cari Solusi Damai Myanmar

Menurutnya, inisiatif ini juga akan mendorong peningkatan kualitas tenaga kerja Indonesia, memperluas peluang kerja, dan meningkatkan pendapatan negara dari remitansi pekerja migran.

"Program ini bukan hanya soal pengiriman pekerja, tetapi tentang bagaimana Indonesia hadir sebagai penyedia tenaga kerja profesional yang disegani di pasar global," ungkapnya.

Hasan menekankan bahwa pemerintah akan bekerja sama dengan sektor industri, lembaga pelatihan, dan institusi internasional guna memastikan standar pelatihan yang tinggi.

Arahan Presiden ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam mengubah paradigma pekerja migran, dari sekadar buruh ke tenaga profesional yang memiliki nilai tambah dan membawa nama baik Indonesia di dunia internasional.

x|close