Chery Bersiap Produksi Mobil di Eropa Lewat Fasilitas Volkswagen

Ntvnews.id, Jakarta - Produsen mobil asal China, Chery, dilaporkan sedang dalam tahap akhir negosiasi untuk memproduksi mobil di Eropa dengan memanfaatkan salah satu pabrik milik Volkswagen (VW) di Jerman. 

Langkah ini muncul di tengah penurunan penjualan Volkswagen di kawasan tersebut, seperti dilansir dari Drive, Jumat, 2 Mei 2025.

Chery disebutkan hampir mencapai kesepakatan dengan Volkswagen untuk menggunakan fasilitas di Jerman guna merakit mobil mereka di luar pasar China. 

Meskipun belum ada konfirmasi resmi, dua pabrik Volkswagen, yakni di Dresden dan Osnabrück, telah menjadi sorotan karena rencana penutupan akibat turunnya permintaan dan meningkatnya persaingan dari produsen mobil murah asal China.

Charlie Zhang, Wakil Presiden Chery International, mengungkapkan masih ada sejumlah tantangan sebelum produksi di Jerman dapat dimulai. 

"Kami harus melakukan studi kelayakan terlebih dahulu karena situasi di Jerman sangat kompleks," ujarnya. 

Tantangan tersebut mencakup analisis biaya produksi, rantai pasok, hingga ongkos tenaga kerja.

Pada akhir tahun lalu, Volkswagen membuat langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dengan menutup sejumlah fasilitas, menyusul pernyataan CEO Grup Oliver Blume kepada para pekerja dan media bahwa perusahaan manufakturnya "ketinggalan dalam hal daya saing".

Volkswagen sendiri tengah berjuang menjaga daya saingnya di pasar kendaraan listrik Eropa, menghadapi tekanan dari merek-merek China seperti BYD, Geely, hingga Chery. 

Beberapa dari mereka menawarkan harga yang jauh lebih rendah dibandingkan model EV Volkswagen. Sebagai contoh, SUV listrik Volkswagen ID.4 dibanderol mulai dari US$59.990 (sekitar Rp986,59 juta), sedangkan Geely EX5 ditawarkan mulai dari $40.990 (Rp674,12 juta).

Jika Chery berhasil mengamankan fasilitas produksi di Eropa, mereka berpotensi menghindari tarif impor tinggi yang diberlakukan Uni Eropa terhadap kendaraan buatan China, yang bisa mencapai 45 persen.