Jepang Kembangkan Sistem AI untuk Sketsa Wajah Pelaku Kejahatan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Des 2025, 12:35
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Arsip foto - Petugas polisi yang mengenakan masker pelindung wajah melakukan pemeriksaan di depan iklan dinding Olimpiade Paralimpiade Tokyo di Tokyo, Jepang, Jumat, 28 Mei 2021. ANTARA/REUTERS/Stringer/RWA/sa. Arsip foto - Petugas polisi yang mengenakan masker pelindung wajah melakukan pemeriksaan di depan iklan dinding Olimpiade Paralimpiade Tokyo di Tokyo, Jepang, Jumat, 28 Mei 2021. ANTARA/REUTERS/Stringer/RWA/sa. (Antara)

Ntvnews.id, Tokyo - Polisi Jepang, bersama Universitas Human Environments di Prefektur Aichi dan perusahaan teknologi NTT Data Group Corp., mengembangkan sistem berbasis kecerdasan buatan (AI) untuk membuat sketsa wajah tersangka.

Kyodo melaporkan pada Rabu, 31 Desember 2025, bahwa sistem ini bertujuan menghemat waktu dan memungkinkan siapa pun, termasuk mereka yang tidak mahir menggambar, untuk menghasilkan sketsa yang akurat.

Sistem dijadwalkan diuji coba mulai April 2026 hingga September 2027, namun kepolisian di prefektur Jepang bagian tengah itu belum mengumumkan jadwal penerapan praktisnya.

Pada pertengahan Desember 2025, mahasiswa Universitas Human Environments mencoba purwarupa sistem tersebut di markas kepolisian Nagoya.

Baca Juga: Polisi Jepang Rilis Survei, Ternyata 3 Juta Orang Jepang Main Judi Online

Para mahasiswa mengamati wajah seorang polisi yang berperan sebagai tersangka selama sekitar 30 detik, kemudian memasukkan data seperti jenis kelamin, perkiraan usia, ukuran hidung, dan gaya rambut ke dalam sistem.

Selanjutnya, mereka memilih gambar yang paling menyerupai wajah yang telah mereka lihat dari empat sketsa komposit yang dibuat sistem, lalu melakukan penyesuaian kecil. Proses pembuatan sketsa selesai sekitar 10 menit.

“Memang sulit, tetapi saya bisa membuat sketsa yang mirip dengan model. Saya berharap sistem ini dapat dimanfaatkan untuk mempercepat penangkapan tersangka,” ujar Kaho Hibino (22), mahasiswa universitas tersebut.

Sementara itu, Yoshihiro Aoyama, kepala unit siber kepolisian setempat, mengatakan, “Kami bertujuan meningkatkan efisiensi kerja kepolisian dengan mengadopsi AI.”

(Sumber: Antara) 

x|close