Ntvnews.id, Nigeria - Sedikitnya lima orang dilaporkan meninggal dunia di Maiduguri, wilayah timur laut Nigeria, setelah sebuah bom meledak di dalam masjid ketika waktu salat pada Rabu, 24 Desember 2025.
Pihak kepolisian menyebutkan bahwa serangan tersebut juga mengakibatkan 35 orang lainnya mengalami luka-luka. Aparat menduga kuat ledakan itu merupakan aksi bom bunuh diri.
“Investigasi awal lebih lanjut menunjukkan bahwa insiden tersebut mungkin merupakan serangan bom bunuh diri, berdasarkan penemuan pecahan rompi bom bunuh diri dan pernyataan saksi yang direkam, sementara investigasi sedang berlangsung untuk menetapkan penyebab dan keadaan yang tepat,” ujar juru bicara kepolisian negara bagian Borno, Nahum Daso, dalam pernyataan resminya, seperti dikutip dari ABC News, Jumat, 26 Desember 2025.
Baca Juga: Presiden Nigeria Pastikan 89 Korban Penculikan Berhasil Ditemukan dan Diselamatkan
Daso menambahkan bahwa aparat kepolisian masih melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian untuk memastikan tidak ada alat peledak lain yang tertinggal.
Peristiwa pengeboman ini menjadi insiden terbaru dalam rangkaian serangan yang terjadi di wilayah utara Nigeria, kawasan yang selama bertahun-tahun dilanda konflik bersenjata. Pemerintah Nigeria diketahui masih berperang melawan sejumlah kelompok militan, termasuk Boko Haram dan faksi pecahannya, Negara Islam Provinsi Afrika Barat. Menurut data Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), konflik tersebut telah menewaskan ribuan orang dan memaksa jutaan warga meninggalkan tempat tinggal mereka sejak 2009.
Ilustrasi ledakan. (ANTARA)
Hingga kini, belum ada kelompok yang menyatakan bertanggung jawab atas serangan di masjid tersebut. Namun, penggunaan metode bom bunuh diri selama ini kerap dikaitkan dengan Boko Haram, kelompok militan yang sebelumnya mengaku berada di balik berbagai serangan serupa di kawasan timur laut Nigeria.
Para pengamat menilai bahwa aksi bom bunuh diri oleh kelompok tersebut memang menurun dalam beberapa tahun terakhir. Meski demikian, mereka diyakini masih memiliki kemampuan untuk melakukan serangan dengan pola yang sama.
Kekhawatiran akan kembalinya metode ini sebelumnya juga mencuat pada Juli 2024, ketika serangan bunuh diri secara terkoordinasi terjadi dalam sebuah upacara pernikahan di negara bagian Borno.
Bendera Nigeria (Pexels)