Ntvnews.id, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini potensi gelombang tinggi di sejumlah perairan Indonesia yang diperkirakan berlangsung pada 24–27 Desember 2025. Kondisi ini dipicu oleh pengaruh Siklon Tropis Grant yang meningkatkan kecepatan angin dan dinamika gelombang laut.
BMKG mendeteksi Siklon Tropis Grant berada di posisi 12,7 derajat Lintang Utara (LU) dan 99,6 derajat Bujur Timur (BT) di Samudra Hindia, selatan Bengkulu.
Keberadaan siklon tersebut berdampak langsung pada perubahan pola angin di wilayah Indonesia. BMKG menjelaskan pola angin di wilayah utara dan selatan Indonesia turut memperkuat potensi gelombang tinggi.
Baca Juga: Mentrans Iftitah Ungkap Hasil Riset TEP, Teknologi Jadi Kunci Optimalkan Potensi Transmigrasi
“Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara umumnya bergerak dari utara hingga timur laut dengan kecepatan angin berkisar 8–30 knot, sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan umumnya bergerak dari barat daya hingga barat laut dengan kecepatan angin berkisar 6–30 knot,” tulis BMKG dalam keterangannya, Rabu, 24 Desember 2025.
Kecepatan angin tertinggi terpantau di Samudra Hindia barat Sumatra, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTT, Laut Banda, serta Laut Arafuru bagian barat. Kondisi ini memicu gelombang setinggi 1,25–2,5 meter di sejumlah wilayah, termasuk Samudra Pasifik utara Papua, Selat Malaka bagian utara, Samudra Hindia barat Aceh, Kepulauan Nias, pesisir selatan Banten dan Jawa Barat, serta Laut Natuna Utara.
Potensi serupa juga terjadi di Selat Karimata bagian utara, Laut Maluku, Samudra Pasifik utara Maluku dan Papua, Laut Jawa bagian tengah, Laut Banda, serta Laut Arafuru.
Baca Juga: Arsenal Melangkah ke Semifinal Piala Liga Inggris Usai Singkirkan Crystal Palace
Sementara itu, gelombang sangat tinggi dengan kisaran 2,5–4,0 meter berpeluang terjadi di Samudra Hindia selatan NTT, NTB, Bali, Jawa Timur, DI Yogyakarta, serta Samudra Hindia barat Kepulauan Mentawai, Bengkulu, dan Lampung.
BMKG mengingatkan kondisi tersebut berisiko terhadap keselamatan pelayaran. Nelayan dan operator kapal diimbau meningkatkan kewaspadaan, terutama saat kecepatan angin dan tinggi gelombang melampaui batas aman.
“Dimohon kepada masyarakat yang tinggal dan beraktivitas di pesisir sekitar area yang berpeluang terjadi gelombang tinggi agar tetap selalu waspada,” imbaunya.
Ombak tinggi menghantam bibir Pantai Rangkan di Kabupaten Gianyar, Bali, Kamis (28/11/2024). (ANTARA (Dewa Ketut Sudiarta Wiguna/aa))