Jepang Kembangkan Drone Berbasis AI untuk Masalah Beruang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 23 Des 2025, 08:25
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi Drone Ilustrasi Drone (Istimewa)

Ntvnews.id, Tokyo - Jepang tengah mengembangkan sistem baru berbasis drone dan kecerdasan buatan (AI) untuk secara otomatis mengidentifikasi serta melacak beruang, menyusul meningkatnya insiden serangan satwa liar terhadap manusia.

Sistem ini dikembangkan oleh D-Academy Tohoku di Prefektur Akita. Teknologi tersebut memungkinkan pendeteksian beruang dan pengiriman lokasi keberadaan mereka secara real time kepada otoritas melalui aplikasi ponsel.

Dilansir dari Antara, Selasa, 23 Desember 2025, otoritas setempat menyatakan minat tinggi terhadap sistem ini dan berharap teknologi tersebut dapat mulai digunakan secara operasional pada tahun depan.

Baca Juga: 30 Persen Perusahaan di Jepang Keos Gegara Beruang, Kok Bisa?

Sistem ini menggunakan drone berukuran sekitar 98 sentimeter panjangnya, dilengkapi kamera penglihatan malam dan kamera inframerah pendeteksi suhu. Saat laporan penampakan beruang diterima, drone diterbangkan untuk mengambil gambar udara yang kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak AI di komputer.

Jika beruang teridentifikasi, drone akan beralih ke mode penerbangan otonom untuk melacak pergerakan hewan tersebut. Dengan durasi terbang maksimal sekitar satu jam, pengawasan dialihkan ke drone lain saat daya baterai mulai menipis.

Lokasi beruang yang terdeteksi melalui sistem GPS kemudian dibagikan secara instan kepada pemerintah daerah, kepolisian, serta tim pemburu melalui aplikasi ponsel untuk mempercepat respons lapangan.

Ilustrasi beruang madu <b>(ragunanzoo.jakarta)</b> Ilustrasi beruang madu (ragunanzoo.jakarta)

Untuk meningkatkan akurasi, D-Academy mengembangkan model AI dengan mengumpulkan foto-foto beruang hitam dan beruang cokelat dari kebun binatang di wilayah Kitaakita. Pendekatan ini memungkinkan sistem mengenali beruang meskipun sebagian besar tubuh hewan tertutup vegetasi, kondisi yang sering menyulitkan pengamatan manusia.

Peneliti D-Academy Kanako Ishii menyebut sistem ini dirancang agar pencarian beruang di area luas dapat dilakukan dengan sumber daya manusia minimal, sekaligus memberi opsi penanganan lebih dini.

“Dengan deteksi awal, kita memiliki lebih banyak pilihan selain membunuh hewan tersebut,” kata Ishii.

“Kami berharap sistem ini dapat meminimalkan pertemuan tak diinginkan antara manusia dan beruang serta mendukung pemisahan yang lebih baik di antara keduanya.” tambahnya.

Baca Juga: Peringatan Beruang di Gunung Fuji, Jepang Perketat Keselamatan Wisatawan

Selain D-Academy, beberapa perusahaan lain di Jepang juga mengembangkan teknologi serupa. NTT Docomo Business sejak Oktober bekerja sama dengan sebuah desa di Prefektur Fukushima untuk mendeteksi beruang menggunakan drone, sementara Fujitaka mulai menawarkan drone pendeteksi beruang berbasis AI secara komersial pada November.

Menurut data Kementerian Lingkungan Jepang, jumlah korban serangan beruang di Jepang mencapai 196 orang hingga Oktober tahun ini. Angka tersebut merupakan rekor tertinggi untuk periode tujuh bulan dalam lima tahun terakhir, berdasarkan laporan yang dirilis pada 17 November 2025.

x|close