Ntvnews.id, Jakarta - Komitmen negara dalam melayani umat beragama sekaligus menjaga kerukunan antarumat kembali ditegaskan melalui kehadiran Staf Khusus Menteri Agama Republik Indonesia, Gugun Gumilar, M.A., Ph.D., pada acara peresmian pemasangan papan nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, Senin, 22 Desember 2025, di Parung, Kabupaten Bogor.
Kegiatan yang berlangsung dalam suasana Natal Damai tersebut menjadi simbol konkret kehadiran negara melalui Kementerian Agama Republik Indonesia dalam menjamin kebebasan beragama, memberikan kepastian administratif rumah ibadat, serta memperkuat harmoni sosial di tengah masyarakat yang beragam.
Dalam kesempatan tersebut, Gugun menegaskan bahwa kehadiran negara bagi umat Nasrani, khususnya di Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung, memiliki arti yang sangat penting.
“Alhamdulillah, kini resmi Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung. Ini Bukti Negara hadir untuk Umat Nasrani”.
Baca Juga: Diduga Benda Bom Ditemukan Di Depan Gereja GKPS Kota Bandung
Pemasangan papan nama gereja ini merupakan tindak lanjut dari terbitnya Surat Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI Nomor 287 Tahun 2025 tentang revisi ketentuan registrasi rumah ibadat Katolik di Provinsi Jawa Barat. Kebijakan tersebut menegaskan peran negara yang tidak hanya berfungsi sebagai regulator, tetapi juga hadir memberikan pelayanan serta perlindungan yang adil dan setara bagi seluruh umat beragama.
Dalam sambutannya, Gugun Gumilar menekankan bahwa kerukunan antarumat beragama merupakan fondasi utama kehidupan kebangsaan yang harus terus dijaga bersama.
“Negara hadir untuk melayani seluruh umat beragama. Pemasangan papan nama gereja ini bukan sekadar urusan administratif, tetapi merupakan wujud nyata pengakuan dan perlindungan negara terhadap hak beribadah setiap warga negara,” ujar Gugun.
Ia juga menambahkan bahwa perayaan Natal menjadi momentum refleksi bagi seluruh elemen bangsa untuk terus memperkuat persaudaraan lintas iman.
“Natal mengajarkan nilai kasih, perdamaian, dan kebersamaan. Nilai-nilai ini sejalan dengan semangat moderasi beragama dan menjadi fondasi penting dalam menjaga persatuan di tengah keberagaman Indonesia,” lanjutnya.
Baca Juga: PGPI Gelar Rakernas Bertema “Berbeda-beda tetapi Satu”, Dorong Kerukunan Antar Gereja
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agama RI Suparman, Pembimas Katolik Provinsi Jawa Barat Rini, serta Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Bogor H. Syukri Ahmad Fanani. Kehadiran para pejabat ini mencerminkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah dalam memastikan pelayanan keagamaan berjalan secara inklusif.
Dari pihak gereja, turut hadir Pastor Paroki RD. Benyamin Sudarto selaku Ketua Pengurus Gereja dan Papa Miskin (PGPM) Paroki Santo Joannes Baptista Parung, bersama Pastor Bunyamin dan Pastor Johanes.
Dalam kesempatan itu, Pastor Benyamin menyampaikan apresiasi atas perhatian dan kehadiran Kementerian Agama RI, serta menegaskan komitmen gereja untuk terus hidup berdampingan secara damai dan menjunjung tinggi nilai toleransi di tengah masyarakat.
Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung yang berdiri sejak tahun 2000 di atas lahan seluas 1,4 hektare tersebut tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat pemberdayaan sosial dan ekonomi umat. Gereja ini aktif menjalankan program ekoteologi melalui pengelolaan sampah, pendauran ulang, serta pembuatan pupuk kompos sebagai bentuk kepedulian terhadap kelestarian lingkungan.
Resmi Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung
Praktik tersebut diharapkan dapat menjadi contoh bagi gereja-gereja lain di Indonesia. Selain itu, gereja juga menyediakan ruang pengembangan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sebagai bagian dari upaya pemberdayaan umat dan masyarakat sekitar.
Sebanyak 58 pelaku usaha tercatat terlibat dengan produk berupa makanan dan suvenir. Menariknya, pelaku UMKM tidak hanya berasal dari umat Katolik, tetapi juga warga sekitar yang mayoritas beragama Islam. Seluruh produk yang dihasilkan telah memiliki sertifikasi halal serta didukung pelatihan e-commerce untuk memperluas akses pemasaran digital.
Acara yang berlangsung khidmat dan penuh kebersamaan tersebut menjadi penegasan bahwa negara hadir untuk melayani umat beragama, sekaligus terus merawat kerukunan dan persaudaraan di tengah keberagaman bangsa Indonesia.
Resmi Papan Nama Gereja Katolik Santo Joannes Baptista Parung