Ntvnews.id, Batam - Kementerian Transmigrasi menginisiasi pengembangan agrowisata alpukat di kawasan transmigrasi Tanjung Banun, Batam, Kepulauan Riau, sebagai langkah untuk mendorong peningkatan perekonomian masyarakat setempat.
Menteri Transmigrasi Iftitah Sulaiman Suryanegara menyampaikan bahwa pengembangan agrowisata alpukat di kawasan Transmigrasi Tanjung Banun direncanakan mulai dilaksanakan pada tahun 2026.
“Jadi mulai tahun depan. Tadi kami diskusi dengan para ketua RT dan RW bagaimana di Tanjung Banun ditanam alpukat, karena ada pilot project-nya di Kediri sebagai brand mark, di sana tidak ada warga miskin karena semuanya produktif,” kata Iftitah di Tanjung Banun, Minggu, 21 Desember 2025.
Dalam rangka mendukung program tersebut, Menteri Transmigrasi menghadirkan langsung Kepala Desa Jambu, Kabupaten Kediri, Agus Joko Susilo, untuk meninjau secara langsung kelayakan lahan di Tanjung Banun.
Baca Juga: Mentrans: Presiden Dorong Desa Mandiri di Indonesia Layaknya di Eropa
Agus diketahui sukses mengembangkan wilayahnya melalui budidaya berbagai jenis alpukat, termasuk alpukat aligator yang memiliki ukuran lebih besar dibandingkan alpukat pada umumnya.
“Pak Agus Joko Susilo ini mengembangkan agrowisata alpukat. Saya bertemu di ITS, dan hari ini saya bawa untuk melihat apakah Tanjung Banun cocok dikembangkan alpukat,” ujarnya.
Iftitah menjelaskan, berdasarkan hasil pengecekan yang dilakukan Agus, kawasan transmigrasi Tanjung Banun dinilai sesuai untuk pengembangan tanaman alpukat.
“Di sini sangat cocok sekali, nanti kami akan berikan pendampingan. Saya sudah sampaikan ke ketua RT, ketua RW,” terangnya.
Ia menambahkan, esensi program transmigrasi saat ini adalah mendorong lahan dan sumber daya manusia agar lebih produktif. Lahan yang sebelumnya tidak dimanfaatkan diharapkan dapat dikelola secara optimal, demikian pula masyarakatnya.
Baca Juga: Kementrans Gandeng Jepang Siapkan Beasiswa S2 Untuk Mahasiswa Program Transmigrasi Patriot
“Budidaya alpukat contohnya sangat baik, makanya saya hadirkan Kades Jambu untuk melihat langsung cocok tidaknya Tanjung Banun ditanami alpukat. Dikatakannya sangat cocok,” katanya.
Iftitah juga menyebut terdapat sekitar 72 varian alpukat yang berpotensi ditanam di kawasan Tanjung Banun dan diharapkan mampu menjadi daya tarik tersendiri dalam pengembangan agrowisata.
Sementara itu, Kepala Desa Jambu, Agus Joko Susilo, menyatakan kesiapan untuk berkolaborasi dengan masyarakat Rempang dalam pengembangan alpukat berukuran besar.
“Kami punya kesempatan banyak atas arahan Pak Menteri untuk warga masyarakat yang ada di Tanjung Banun. Kawasan ini akan menjadi agrowisata buah, akan mendongkrak penghasilan masyarakat semua,” kata Agus.
(Sumber: Antara)
Kapolda Kepri Irjen Pol Asep Safrudin bersama DR Rika Fatimah dari ITS, dan Agus Joko Susila memperkenalkan dua pakar yang hadir di Tanjung Banun untuk melihat potensi agrowisata dan wisata, Minggu, 21 Desember 2025. ANTARA/Laily Rahmawaty (Antara)