Mentan Amran Targetkan Cetak 100 Ribu Hektare Sawah di Papua Demi Swasembada Pangan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 17 Des 2025, 05:39
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menargetkan pencetakan sekitar 100 ribu hektare lahan sawah di Papua sebagai langkah mempercepat terwujudnya swasembada pangan di wilayah tersebut dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun. Upaya ini akan dilakukan melalui dukungan pemerintah pusat serta kerja sama dengan pemerintah daerah.

Amran menjelaskan, kebutuhan beras di Papua saat ini mencapai kurang lebih 660 ribu ton per tahun. Sementara itu, produksi beras lokal baru berada di kisaran 120 ribu ton, sehingga masih terjadi kekurangan sekitar 500 ribu ton setiap tahunnya.

“Untuk menutup kekurangan sekitar 500 ribu ton beras tersebut, dibutuhkan pencetakan sawah baru seluas kurang lebih 100 ribu hektare," kata Mentan dalam keterangan di Jakarta, Selasa, 16 Desember 2025.

Baca Juga: Mentan Amran Sulaiman Spill Pertemuan Prabowo dan Jusuf Kalla di Istana

Ia menyampaikan, pelaksanaan program pencetakan sawah tersebut telah dibagi di beberapa wilayah, yakni Papua Selatan, Papua, dan Papua Barat. Selain itu, enam provinsi di Tanah Papua juga telah mengajukan permohonan pencetakan sawah baru.

"Bahkan enam provinsi di Papua juga mengajukan permohonan cetak sawah,” ujar Mentan.

Menurut Amran, pencetakan 100 ribu hektare sawah itu akan direalisasikan melalui intervensi langsung pemerintah pusat. Ia optimistis dengan dukungan lintas kementerian dan pemerintah daerah, target tersebut dapat diselesaikan paling lambat dalam tiga tahun, bahkan berpotensi rampung hanya dalam dua tahun sehingga Papua mampu mencapai swasembada pangan secara berkelanjutan.

Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara <b>(Setpres)</b> Presiden Prabowo Subianto memberikan pengarahan kepada kepala daerah se-Papua di Istana Negara (Setpres)

Amran menegaskan, swasembada pangan Papua merupakan bagian dari visi besar pemerintah dalam mewujudkan kemandirian pangan nasional tanpa ketergantungan antarwilayah. Ia menuturkan saat ini Kalimantan, Sulawesi, dan Sumatera sudah berada di jalur swasembada, sementara Pulau Jawa dinilai telah mampu mencukupi kebutuhan pangannya sendiri.

“Mimpi kita adalah seluruh pulau di Indonesia swasembada pangan. Dengan begitu, tidak perlu lagi pengangkutan pangan antarpulau. Ini adalah solusi permanen untuk mengatasi persoalan inflasi,” tegasnya.

Selain pengembangan lahan sawah, Mentan juga mengungkapkan rencana penguatan pangan lokal Papua melalui optimalisasi komoditas sagu. Pemerintah akan menyelesaikan dan mengaktifkan kembali pabrik sagu di Sorong yang telah dibangun, namun belum beroperasi secara optimal, sebagai bagian dari strategi diversifikasi pangan dan penguatan ekonomi lokal di Papua.

Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menegaskan bahwa swasembada pangan merupakan fondasi utama percepatan pembangunan Papua dan menjadi kunci transformasi Indonesia menuju negara maju dan makmur. Penegasan itu disampaikan Presiden saat memberikan arahan kepada para gubernur, bupati, dan wali kota se-Papua dalam pertemuan bersama Komite Eksekutif Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua.

Baca Juga: Prabowo Dorong Swasembada Energi di Papua: Tenaga Surya dan Air Bisa untuk Daerah Terpencil

Presiden menekankan tidak boleh ada satu pun wilayah di Indonesia yang tertinggal. Menurutnya, kemampuan suatu daerah dalam menjamin ketersediaan pangan bagi rakyatnya merupakan dasar dari seluruh peradaban serta prasyarat untuk menghapus kemiskinan, ketertinggalan, dan kelaparan.

“Khusus untuk Papua, pembangunan harus dipercepat di semua bidang. Tetapi dasar dari semua kehidupan bangsa adalah pangan. Kita harus swasembada pangan, bukan hanya nasional, tetapi sampai tingkat provinsi, bahkan bila perlu setiap kabupaten,” tegas Kepala Negara.

Presiden juga menyoroti tantangan geografis dan tingginya biaya logistik yang membuat setiap wilayah harus mampu memenuhi kebutuhan pangannya sendiri. Oleh karena itu, Papua didorong untuk mengembangkan potensi pangan lokal seperti padi, jagung, sagu, dan singkong dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat.

x|close