Kepala BGN Sebut MBG Berperan Stabilkan Harga Pangan di Hadapan Presiden

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Des 2025, 08:48
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memberi laporan kepada Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin 15 Desember 2025. ANTARA/Fathur Rochman Kepala Badan Gizi Nasional Dadan Hindayana memberi laporan kepada Presiden dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin 15 Desember 2025. ANTARA/Fathur Rochman (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto bahwa program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang dijalankan lembaganya memiliki kemampuan untuk membantu menstabilkan harga pangan ketika terjadi inflasi maupun deflasi pada komoditas tertentu.

Hal tersebut disampaikan Dadan dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dipimpin Presiden Prabowo di Istana Negara, Jakarta, Senin. Menurut dia, BGN dapat mengarahkan dapur MBG atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) untuk menyesuaikan penggunaan komoditas pangan yang sedang mengalami fluktuasi harga.

"Kalau permintaan akan telur sama ayam terlalu tinggi, kami bisa memberikan instruksi kepada SPPG agar menggunakan protein lain, contohnya bulan ini adalah bulan ikan maka kita anjurkan agar lebih banyak menggunakan ikan," kata Dadan dalam laporannya kepada Presiden.

Sebaliknya, apabila terdapat komoditas pangan yang mengalami penurunan harga akibat kelebihan pasokan, Dadan menyebut SPPG dapat menyerap komoditas tersebut untuk dijadikan bahan baku menu MBG.

Baca Juga: Masyarakat Lumajang Rasakan Dampak Positif Penerapan Program MBG

Sebagai contoh, ia menjelaskan bahwa SPPG dapat diarahkan untuk memasak menu berbahan kentang satu hari dalam sepekan ketika harga komoditas tersebut mengalami penurunan.

Oleh karena itu, Dadan meminta agar Badan Gizi Nasional segera diberi informasi jika terdapat bahan pangan yang mengalami tekanan harga, bahkan tidak terserap pasar.

"Saya kira nanti di daerah-daerah bagi yang mendapat tekanan harga dan ada tidak laku, tinggal informasikan ke Badan Gizi supaya kita bisa instruksikan ke SPPG agar kita bisa stabilkan harga karana kapasitas pembelian SPPG cukup masif pak," kata Dadan.

Ia merinci bahwa skala pembelian bahan pangan oleh SPPG tergolong besar. Dalam satu porsi menu MBG, misalnya, SPPG membutuhkan sekitar 200 kilogram beras, 350 kilogram sayuran, serta 150 sisir pisang atau setara dengan 15 pohon pisang sebagai contoh buah.

Selain itu, untuk kebutuhan protein, SPPG juga dapat menyerap pasokan ikan lele dari sedikitnya dua kolam atau sekitar 3.000 ekor lele untuk menu protein bagi para siswa.

 

(Sumber : Antara)

x|close