Pembangunan Daerah Berbasis Kependudukan Fondasi Menuju Indonesia Berdaya Saing

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 15 Des 2025, 20:00
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pembangunan Daerah Berbasis Kependudukan Fondasi Menuju Indonesia Berdaya Saing Pembangunan Daerah Berbasis Kependudukan Fondasi Menuju Indonesia Berdaya Saing

Ntvnews.id, Jakarta - Melakukan pembangunan suatu daerah tidak hanya membangun infrastruktur tetapi juga melihat dinamika kependudukan (jumlah, struktur umur, persebaran, kualitas sumber daya manusia, serta mobilitas) sebagai dasar dalam perumusan kebijakan. Bukan hanya objek pembangunan, penduduk juga harus menjadi subjek sekaligus modal utama dalam memajukan bangsa.

Maka, pembangunan berwawasan kependudukan harus diarahkan untuk mengoptimalkan potensi penduduk sekaligus mengantisipasi tantangan demografis di masa depan.

“Presiden Republik Indonesia Bapak Prabowo Subianto telah menegaskan arah besar pembangunan nasional, yaitu membangun manusia Indonesia yang unggul sejak dalam kandungan, sepanjang siklus hidupnya, hingga usia lanjut yang berdaya dan sejahtera,” jelas Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Wakil Kepala BKKBN, Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka, S.Sos, dalam keterangannya, Senin, 15 Desember 2025.

Untuk mendukung keberhasilan pembangunan melalui data, analisis, dan rekomendasi berbasis bukti (evidence-based policy), Kemendukbangga/BKKBN, Senin (15/12/2025), di Jakarta, dalam satu acara merilis Laporan Kependudukan Indonesia (LKI) yang menyajikan situasi dan analisis nasional terhadap dinamika kependudukan teraktual; Laporan Kependudukan Provinsi (LKP) yang menjadi referensi bagi perencanaan pembangunan daerah yang berwawasan kependudukan; Indeks Pembangunan Berwawasan Kependudukan (IPBK) untuk mengukur sejauh mana pembangunan nasional dan daerah telah mengintegrasikan isu kependudukan dalam kebijakan publik, dalam hal ini Peta Jalan Pembangunan Kependudukan; Indeks Kepedulian terhadap Isu Kependudukan (IKIK) untuk mengukur tingkat pengetahuan, sikap, dan kepedulian masyarakat terhadap berbagai isu kependudukan.

Baca Juga: BKKBN Gandeng Kemenkes Hingga Badan Gizi Nasional Tangani Kemiskinan Ekstrem dan Stunting

Laporan dan indeks kependudukan ini hasil kerjasama Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga)/BKKBN dengan UNFPA Indonesia dan dimanfaatkan oleh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, akademisi, organisasi masyarakat, dan mitra pembangunan. Dokumen ini sangat strategis sebagai bagian penting dasar penyusunan dan implementasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan 2025-2029.

“Peran LKI, LKP, IPBK, dan IKIK menjadi sangat strategis, karena menyediakan basis data dan analisis yang memungkinkan kebijakan nasional diterjemahkan secara tepat di tingkat daerah, sesuai dengan karakteristik demografi, sosial, dan budaya setempat,” tambah Wamen Isyana dalam sambutannya pada acara tersebut.

Pembangunan Daerah Berbasis Kependudukan Fondasi Menuju Indonesia Berdaya Saing Pembangunan Daerah Berbasis Kependudukan Fondasi Menuju Indonesia Berdaya Saing

UNFPA Assistant Representative, Hassan Mohtassami, yang juga hadir dalam acara ini menyebutkan bahwa UNFPA akan selalu mendukung para pembuat kebijakan dalam optimalisasi bonus demografi di Indonesia yang sedang berlangsung dalam dua dekade ini. Ia juga menambahkan laporan yang dirilis ini adalah solusi jawaban dari kecemasan saat nanti aging population meningkat ketika bonus demografi berakhir.

Kegiatan ini dirangkai diskusi dengan beberapa narasumber, yaitu Ateng Hartono, Deputi Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik; Anwar Sanusi, Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan Ketenagakerjaan Kementerian Ketenagakerjaan; Boni Pudjianto, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Komunikasi dan Digital Kementerian Komunikasi dan Digital; serta Bonivasius Prasetya Ichtiarto, Deputi Bidang Pengendalian Penduduk Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN.

Benang merah yang bisa disimpulkan dari hasil diskusi adalah data kependudukan merupakan fondasi kebijakan; tantangan penduduk menua mengharuskan kebijakan multi-sektoral, tidak hanya sosial, tetapi ekonomi, kesehatan, dan ketenagakerjaan; bonus demografi hanya dapat dimanfaatkan melalui SDM berkualitas, pasar kerja yang inklusif, dan transformasi digital yang merata; akselerasi implementasi PJPK dan penguatan komitmen pembangunan berwawasan kependudukan akan mewujudkan Indonesia sejahtera. 

x|close