Menteri di Korsel Mundur Usai Dituduh Terima Dana Ilegal

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Des 2025, 07:26
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Bendera Korea Selatan Bendera Korea Selatan (pixabay.com )

Ntvnews.id, Seoul - Menteri Kelautan Korea Selatan, Chun Jae-soo, menyatakan pengunduran dirinya pada Kamis, 11 Desember 2025, setelah muncul tuduhan bahwa ia menerima dana ilegal dari Gereja Unifikasi. Kelompok keagamaan yang kerap menuai kontroversi itu tengah berada dalam sorotan karena dugaan donasi yang dianggap melanggar hukum.

Kasus ini muncul di tengah penyelidikan nasional terhadap dugaan jaringan pengaruh Gereja Unifikasi yang disebut-sebut berkaitan dengan mantan Ibu Negara Kim Keon Hee. Chun dituding menerima uang tunai sebesar 30 juta won dan dua jam tangan mewah sepanjang 2018–2020 ketika ia masih menjabat sebagai anggota parlemen.

Tuduhan itu disampaikan oleh Yun Young-ho, mantan kepala kantor pusat global Gereja Unifikasi, saat menjalani pemeriksaan penyidik tahun ini. Meski Chun membantah melakukan pelanggaran, ia menilai bahwa mundur merupakan langkah yang paling tepat.

“Sebagai pejabat publik, mundur dari jabatan menteri dan menghadapi perkara ini secara terbuka adalah tindakan yang benar,” ujarnya, dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 12 Desember 2025.

Baca Juga: Mantan Ibu Negara Korsel Kim Keon-hee Dituntut Hukuman Penjara 15 Tahun

Kantor Presiden Lee Jae Myung mengonfirmasi bahwa Presiden Lee telah menerima pengunduran diri tersebut.

Sehari sebelum Chun menyatakan mundur, Presiden Lee memerintahkan penyelidikan menyeluruh terhadap dugaan hubungan ilegal antara politisi dan sebuah kelompok keagamaan, yang secara luas dipahami merujuk pada Gereja Unifikasi.

Ilustrasi Korupsi <b>(pixabay)</b> Ilustrasi Korupsi (pixabay)

“Seperti halnya individu dikenai sanksi atas tindak pidana, korporasi dan yayasan juga harus dibubarkan jika melanggar konstitusi, hukum, dan merusak kepercayaan publik,” tegas Presiden Lee.

Dugaan keterlibatan dalam kasus ini dikabarkan melibatkan politisi dari partai pemerintah maupun oposisi.

Gereja Unifikasi, yang didirikan pada 1954 oleh Moon Sun-myung, mengklaim memiliki tiga juta pengikut di seluruh dunia dan dikenal memiliki bisnis besar di berbagai sektor, dari konstruksi hingga media.

Baca Juga: 2 Warga Korsel Ditahan di Iran atas Dugaan Penyelundupan

Selain Chun, nama Menteri Unifikasi Korea Selatan, Chung Dong-young, juga disebut dalam laporan media sebagai pejabat yang pernah menerima uang dan hadiah dari gereja tersebut. Namun, ia membantah keras dan menyebut tuduhan itu sebagai rumor palsu tanpa dasar.

Pengawasan terhadap Gereja Unifikasi semakin ketat dalam beberapa tahun terakhir. Di Korea Selatan, kelompok ini mengoperasikan jaringan bisnis besar, termasuk sebuah resor ski mewah yang pernah digunakan dalam Olimpiade Pyeongchang 2018.

Sementara itu di Jepang, pemerintah tahun ini mengajukan upaya hukum untuk membubarkan cabang lokal Gereja Unifikasi, menyusul pembunuhan mantan Perdana Menteri Shinzo Abe. Pelaku mengaku menargetkan Abe karena dendam terhadap kelompok keagamaan tersebut.

TERKINI

Seskab Teddy Soal Kunjungan Prabowo ke Pakistan: Historis Penting

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Mantan Presiden Bolivia Luis Arce Ditangkap Terkait Kasus Korupsi

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:39 WIB

Ribu-ribut China ke Meksiko

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:37 WIB

Turis Inggris Kena Cacar Monyet Usai Liburan ke Asia

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:32 WIB

Junta Myanmar Serang Rumah Sakit, Lebih dari 30 Tewas

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:30 WIB

Menteri di Korsel Mundur Usai Dituduh Terima Dana Ilegal

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:26 WIB

Via Telepon, Prabowo–MBS Bahas Progres Kampung Haji Indonesia

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:21 WIB

Belanda Keluarkan Travel Warning untuk Tiga Negara ASEAN

Luar Negeri Jumat, 12 Des 2025 | 07:19 WIB
Load More
x|close