Prabowo Puji Doa Nusron Wahid di HUT ke-61 Golkar: Mungkin Salah Jabatan Kali Ya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Des 2025, 01:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Presiden Prabowo Subianto di HUT Golkar Presiden Prabowo Subianto di HUT Golkar (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan kekagumannya terhadap cara Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN Nusron Wahid dalam memimpin doa pada Peringatan HUT ke-61 Partai Golkar di Istora Senayan, Jakarta, Jumat, 5 Desember 2025 malam. Dalam pidatonya, Prabowo bahkan berseloroh bahwa dirinya mungkin salah menempatkan Nusron sebagai Menteri ATR/Kepala BPN dan mengusulkan agar ia pindah menjadi Menteri Agama.

"Tadi yang baca doa, saya sangat terkesan. Saudara Nusron Wahid, Menteri Agraria dan Tata Ruang, hebat kali kau baca doa itu. Mungkin salah jabatan kali ya. Apa pindah Menteri Agama?" ujar Prabowo, yang langsung mengundang tawa dan tepuk tangan meriah dari hadirin.

Melalui tayangan videotron, terlihat Nusron Wahid—yang juga merupakan kader Partai Golkar—ikut tertawa mendengar kelakar Presiden.

Baca Juga: Singgung Kritik Pembelian Alutsista, Prabowo: Pemimpin Harus Berpikir ke Depan

Dalam kesempatan memimpin doa, Nusron mengajak seluruh elite, kader Golkar, serta para undangan termasuk jajaran menteri Kabinet Merah Putih untuk mendoakan para korban bencana di Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Aceh. Ia juga memanjatkan doa khusus untuk Presiden Prabowo agar diberi kekuatan dalam memimpin bangsa.

"Semoga beliau semua diberi kekuatan dan bencana ini segera berlalu dan kita doakan semoga pemimpin kita Presiden Jenderal TNI Prabowo Subianto mempunyai kekuatan yang utuh untuk mengantarkan bangsa Indonesia ke gerbang kemakmuran," kata Nusron dalam doa bersama.

Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka hadir dengan busana seragam berupa baju koko putih panjang dan peci hitam. Turut mendampingi, sejumlah pejabat tinggi negara seperti Ketua DPR RI Puan Maharani, Ketua DPD Sultan Najamuddin, serta beberapa menteri Kabinet Merah Putih, di antaranya Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi, Menteri Luar Negeri Sugiono, Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya, dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.

x|close