Ntvnews.id, Bangkok - Traveler yang berencana berkunjung ke Thailand disarankan membawa masker cadangan. Badan Pengembangan Teknologi Geoinformatika dan Antariksa (GISTDA) Thailand mengeluarkan peringatan terkait kondisi kualitas udara yang semakin menurun.
Dilansir dari The Nation, Kamis, 4 Desember 2025 aplikasi Check Foon mencatat lonjakan signifikan PM2,5 di Thailand pada Senin, 1 Desember 2025, dengan kadar partikel mikro tersebut meningkat tajam. PM2,5, yaitu partikel berukuran 2,5 mikrometer atau lebih kecil, dapat berasal dari emisi kendaraan, polusi industri, kebakaran hutan, maupun debu perkotaan.
Karena ukurannya yang sangat kecil, partikel ini mampu masuk ke paru-paru dan aliran darah, sehingga dapat memicu batuk, sesak napas, iritasi paru, hingga risiko penyakit jantung jika konsentrasinya tinggi.
Data awal menunjukkan lima provinsi telah masuk zona merah, yang berarti tingkat polusinya jauh melampaui batas aman dan berbahaya bagi kesehatan. Sementara itu, 41 provinsi lainnya berada di zona oranye, menandakan kualitas udara mulai memberikan dampak pada kelompok rentan.
Baca Juga: Thailand Kasih Rp 1 Miliar Per Keluarga Korban Banjir
Di Bangkok, kualitas udaranya berada pada level yang mengkhawatirkan. Konsentrasi PM2,5 dilaporkan melampaui ambang batas merah di 48 distrik, termasuk Nong Khaem, Bang Bon, Bang Khae, Thawi Watthana, Taling Chan, Phasi Charoen, Bang Khun Thian, Chom Thong, Bangkok Noi, dan Bangkok Yai.
Prakiraan tiga jam ke depan dari GISTDA menunjukkan zona merah dan oranye masih akan bertahan di berbagai wilayah sepanjang pagi. Pusat Informasi Kualitas Udara Administrasi Metropolitan Bangkok juga melaporkan pada pukul 07.00 bahwa rata-rata PM2,5 di ibu kota mencapai 45 µg/m³, melampaui standar nasional 37,5 µg/m³.
Wisata di Thailand (Pixabay)
Distrik dengan PM2,5 tertinggi:
-
Lat Krabang – 54,6 µg/m³
-
Nong Khaem – 53 µg/m³
-
Ratchathewi – 52,4 µg/m³
-
Pathumwan – 51,9 µg/m³
-
Taling Chan – 51,4 µg/m³
-
Khlong Sam Wa – 50,3 µg/m³
-
Thawi Watthana – 50,3 µg/m³
-
Bang Kho Laem – 50 µg/m³
Otoritas memperingatkan bahwa konsentrasi debu halus kemungkinan akan terus meningkat, menempatkan kualitas udara pada level yang dapat berdampak langsung pada kesehatan masyarakat.
Baca Juga: PM Thailand Minta Maaf Usai Banjir Tewaskan 170 Orang dan Picu Kemarahan Publik
Masyarakat maupun turis diminta menggunakan masker dengan standar PM2,5 ketika beraktivitas di luar ruangan. Warga dan wisatawan juga diimbau membatasi aktivitas berat dan memantau gejala seperti batuk, sesak napas, atau iritasi mata.
Bagi kelompok rentan, penggunaan masker PM2,5 setiap kali berada di luar rumah sangat dianjurkan. Mereka juga diminta menghindari olahraga berat di ruang terbuka, mengikuti saran tenaga medis, dan segera mencari pertolongan apabila mengalami gejala yang mencurigakan.
Bangkok, Thailand (Tangkapan Layar)