Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Menteri Lingkungan Hidup, Diaz Hendropriyono, menyampaikan bahwa pemerintah sedang melakukan penelusuran terhadap dugaan pelanggaran lingkungan yang diduga dilakukan oleh delapan perusahaan di wilayah Sumatera Utara (Sumut), terutama setelah banjir dan longsor melanda kawasan tersebut.
“Kita sedang telusurin,” ujar Diaz setelah menghadiri agenda pelepasan ekspor udang bersertifikat bebas Cesium-137 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025.
Diaz mengungkapkan bahwa delapan perusahaan yang beroperasi di kawasan Batang Toru menjadi fokus pemeriksaan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH). Kendati demikian, ia belum menyebutkan nama perusahaan-perusahaan tersebut.
“Di Sumatera Utara itu, khususnya di Batang Toru, itu ada 8 perusahaan (yang ditelusuri),” kata dia.
Lebih jauh, Diaz menjelaskan bahwa pemerintah akan melakukan kajian secara komprehensif terhadap setiap perusahaan, mencakup aspek kondisi alam, penggunaan dan ketentuan lahan, vegetasi, hingga kepatuhan terhadap perizinan dan peraturan lingkungan.
Diaz menegaskan bahwa pemerintah tidak hanya akan melakukan penilaian teknis, tetapi juga menindaklanjuti jika ada pelanggaran.
Baca Juga: Menteri Lingkungan Hidup Tanggapi Desakan 'Pemecatan' Usai Bencana Besar di Sumatera
“Kita akan menganalisis dari semua sisi, apakah mencemarkan atau tidak,” tuturnya.
“Akan ada tindak lanjut dari Gakkum kalau memang ada pelanggaran-pelanggaran.”
Proses pemeriksaan akan dilanjutkan dengan pemanggilan pihak perusahaan untuk memastikan aspek perizinan dan kepatuhan dipenuhi.
“Kita akan undang untuk lihat apakah perizinan sudah lengkap atau belum, minggu depan,” imbuhnya.
Selain di Sumatera Utara, penelusuran yang sama juga dilakukan di sejumlah wilayah terdampak lainnya, termasuk Sumatera Barat.
Di sisi lain, pemerintah melaporkan bahwa beberapa daerah di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat masih menghadapi dampak besar banjir dan longsor. Banyak warga kehilangan tempat tinggal dan sangat membutuhkan bantuan kebutuhan dasar.
Berdasarkan laporan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), bencana banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut telah menyebabkan 712 orang meninggal dunia dan 500 orang masih dinyatakan hilang, dengan kebutuhan mendesak berupa pakaian layak pakai, air bersih, dan dukungan logistik untuk masyarakat terdampak.
(Sumber: Antara)
Wakil Menteri Lingkungan Hidup Diaz Hendropriyono usai menghadiri pelepasan ekspor udang bersertifikat bebas Cesium-137 di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Rabu, 3 Desember 2025. (ANTARA/Aria Ananda) (Antara)