Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto melaporkan bahwa hingga Jumat jumlah korban meninggal akibat bencana yang melanda Provinsi Sumatera Utara mencapai 116 orang, sementara 42 orang lainnya masih dalam pencarian.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, Suharyanto menjelaskan bahwa bencana banjir dan longsor di Sumatera Utara (Sumut), Sumatera Barat (Sumbar), dan Aceh memberikan dampak terberat di wilayah Sumatera Utara, khususnya Kabupaten Tapanuli Tengah.
“Rinciannya Tapanuli Utara meninggal 11, Tapanuli Tengah meninggal 47, Tapanuli Selatan 32 meninggal dunia, Kota Sibolga ada 17 yang meninggal dunia, Humbang Hasundutan ada 6 meninggal dunia, kemudian Kota Padang Sidempuan ada 1, Pakpak Bharat ada 2,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa hingga saat ini Kabupaten Mandailing Natal belum melaporkan adanya korban meninggal. Data tersebut, lanjut Suharyanto, masih bersifat sementara dan akan terus diperbarui mengingat masih banyak wilayah yang belum dapat dijangkau, sehingga kemungkinan jumlah korban masih dapat bertambah.
Baca Juga: BNPB: Korban Meninggal Dunia Mencapai 116 Orang Dalam Bencana Longsor Sumatera Utara
Terkait kondisi pengungsian, lebih dari 1.000 keluarga terpaksa mengungsi. Untuk Tapanuli Utara, titik pengungsian sementara dipusatkan di satu lokasi pada jalur penghubung Tarutung–Sibolga.
“Ada bangunan gereja di sana, dipakai untuk mengungsi, dicek sekitar ada 600 Kepala Keluarga (KK),” ucapnya.
Di Tapanuli Tengah, sekitar 1.100 KK tercatat mengungsi di fasilitas milik pemerintah daerah.
“Tetapi kalau siang kami hitung, kami cek sekitar 600, karena pada saat siang sebagian masyarakat yang mengungsi juga mengecek dan membantu membuka jalur-jalur yang masih putus,” kata Suharyanto.
Sementara itu, jumlah pengungsi di Tapanuli Selatan mencapai sekitar 250 KK, di Kota Sibolga sekitar 200 KK, dan di Humbang Hasundutan sekitar 150 KK.
“Sementara untuk Mandailing Natal, ini tersebar ada di lima titik tempat pengungsian, ini kami hitung sekitar 1.500 KK,” jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Suharyanto juga menyampaikan bahwa kondisi jalur transportasi dan komunikasi di Sumatera Utara per Jumat sudah jauh lebih baik dibanding tiga hari sebelumnya.
“Yang pertama yang masih terus kita berusaha tembus adalah jalur dari Tapanuli Utara atau Tarutung menuju Sibolga. Ini adalah urat nadi atau jalan yang sangat vital, tetapi sekarang masih proses untuk pembukaan, dibuka oleh satgas gabungan,” ujar Kepala BNPB itu.
(Sumber: Antara)
Tim SAR gabungan mengevakuasi korban banjir bandang di Desa Aek Garoga, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, Jumat (28/11/2025). BPBD Tapanuli Selatan mencatat hingga Jumat 28 November sebanyak 32 orang meninggal dunia akibat banjir bandang pada Selasa 25 November 2025. ANTARA FOTO/Yudi Manar/sgd (Antara)