Gubernur Lemhannas: Disrupsi Teknologi Pengaruhi Dunia Pendidikan

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 27 Nov 2025, 13:02
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Gunernur Lemhanas RI, Ace Hasan Syadzily Gunernur Lemhanas RI, Ace Hasan Syadzily (Ntvnews.id/ Adiansyah)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas), TB Ace Hasan Syadzily, menegaskan bahwa derasnya arus disrupsi teknologi tidak bisa dipisahkan dari perubahan besar yang terjadi di dunia pendidikan.

Menurutnya, perkembangan teknologi yang begitu cepat pasti membawa dampak signifikan terhadap pola belajar, perilaku peserta didik, hingga tantangan baru yang muncul di lingkungan sekolah.

"Kami menyadari betul bahwa di tengah situasi kemajuan disrupsi teknologi ini pasti akan mempengaruhi terhadap dunia pendidikan kita," ucapnya saat dijumpai di kantor Lemhannas, Jakarta Pusat, Kamis, 27 November 2025.

Pernyataan ini disampaikan Ace merespons maraknya kasus kekerasan dan bullying, termasuk cyber bullying, yang belakangan semakin sering terjadi di lingkungan pendidikan.

Ace menjelaskan bahwa dunia pendidikan saat ini tidak hanya berhadapan dengan persoalan internal, tetapi juga harus memahami lingkungan strategis, baik nasional maupun internasional. Faktor geopolitik dan perkembangan teknologi digital menjadi dua aspek besar yang harus diperhatikan.

Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily <b>(Pemprov DKI/ ntvnews.id)</b> Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Ace Hasan Syadzily (Pemprov DKI/ ntvnews.id)

Baca Juga: Lemhannas Gelar Seminar Nasional P3N Angkatan ke-26

Ia menekankan pentingnya pengelolaan penggunaan media digital agar benar-benar mendukung peningkatan kualitas pendidikan. Penggunaan teknologi yang tidak sesuai dengan nilai dan karakter kebangsaan, kata Ace, harus mendapat perhatian khusus.

"Tentu penggunaan media digital pun harus diarahkan pada upaya untuk mendorong peningkatan kualitas pendidikannya," imbuhnya.

Melihat meningkatnya praktik perundungan di ruang digital, Lemhannas telah melakukan berbagai kajian untuk mencari solusi. Salah satu rekomendasi yang didorong adalah mengaktifkan kembali ruang konsultasi bagi pelajar, termasuk memperkuat peran guru Bimbingan Konseling (BK).

"Tapi tentu kami pun juga mendorong, dulu kan ada yang namanya guru BK, bimbingan dan konseling," ujarnya.

Ace juga menegaskan bahwa pendidikan tidak hanya terjadi di sekolah. Peran keluarga dan orang tua tetap menjadi fondasi utama dalam membentuk karakter anak, termasuk dalam mengarahkan penggunaan media sosial secara bijak.

"Karena itu kolaborasi dunia pendidikan dengan keluarga dan orang tua menjadi sangat penting untuk dibangun di dalam bagaimana dunia pendidikan kita sekali lagi bukan hanya mencetak para peserta didik yang memiliki kemampuan di bidang akademik tetapi juga adalah karakter dan penggunaan media sosial secara cerdas," pungkasnya.

x|close