Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto memberikan perhatian besar terhadap upaya penguatan program Keluarga Berencana (KB) sebagai langkah pengaturan pertumbuhan penduduk, terutama berkaitan dengan pemerataan angka kelahiran di berbagai wilayah.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN, Wihaji, menyampaikan bahwa pemerintah secara konsisten memperkuat program KB guna menjaga laju pertumbuhan penduduk nasional.
"Beliau (Presiden Prabowo) tadi salah satu konsentrasinya tentang bagaimana mengatur ya. Mengatur ini penting," ujar Wihaji di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Baca Juga: Wihaji: MBG untuk Ibu Hamil, Menyusui dan Balita Non-PAUD Sentuh 3 Juta Penerima
Saat ini, Indonesia memiliki Total Fertility Rate (TFR) atau Angka Kelahiran Total sebesar 2,1, yang mencerminkan rata-rata setiap perempuan Indonesia melahirkan dua anak.
Namun, angka tersebut tidak merata di seluruh wilayah. Beberapa daerah memiliki tingkat kelahiran lebih rendah dari rerata nasional, seperti DKI Jakarta yang sudah berada pada level 1,8. Di sisi lain, penggunaan alat kontrasepsi oleh perempuan berstatus kawin baru mencapai 56,26 persen pada 2024.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji memberikan keterangan pers di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 25 November 2025. ANTARA/Suci Nurhaliza (Antara)
Karena itu, Wihaji menjelaskan bahwa pemerintah akan menentukan area prioritas dalam menjaga keseimbangan pertumbuhan penduduk.
"Kita kendalikan, dan itu tugas kementerian saya. Jangan sampai terlalu banyak anak dan sebagainya. Itu yang nanti jadi prioritas, tapi pada titik tertentu kita juga kendalikan mana yang dalam hal ini mengalami penundaan dan sebagainya," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa edukasi kepada masyarakat akan menjadi langkah penting untuk memastikan pengaturan kelahiran berjalan proporsional. Wihaji menegaskan bahwa isu kependudukan akan menjadi tantangan strategis bagi Indonesia di masa depan, sehingga pengendalian KB harus dilakukan secara terarah dan konsisten.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sekaligus Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji (Sekretaris Presiden)