Ntvnews.id, Paser - Pemerintah Kabupaten Paser melalui Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata kembali menggelar Pelatihan Kompetensi dan Sertifikasi Pemandu Ekowisata dalam rangka meningkatkan kualitas layanan wisata serta memperkuat kapasitas SDM pariwisata.
Pelatihan berlangsung selama lima hari, dimulai dengan pembelajaran daring melalui Zoom Meeting pada 18–19 November 2025, kemudian dilanjutkan sesi tatap muka pada 21–23 November 2025 di Mini Ballroom Long Ikis Lt. 2 Hotel Kyriad Sadurengas Tanah Grogot dan Aula Pertemuan Wisata Mangrove Desa Wisata Klempang Sari.
Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang praktik terbaik ekowisata, mulai dari kemampuan mengidentifikasi potensi wisata, memberikan interpretasi edukatif dan ramah lingkungan, hingga memperkuat kesadaran pelestarian alam dan budaya lokal. Peserta juga dibekali keterampilan membangun interaksi positif antara wisatawan dan masyarakat sekitar.
Sebanyak 30 peserta mengikuti kegiatan ini, terdiri atas perwakilan pokdarwis, pengelola desa wisata, pelaku usaha pariwisata, dan komunitas HPI yang berasal dari berbagai desa di Kabupaten Paser, seperti Rantau Buta, Uko, Songka, Samurangau, Saing Prupuk, Suliliran Baru, Seniung Jaya, Pondong Baru, Klempang Sari, Rangan, Modang, Muser, Luan, Pait, Lombok, Brewe, Long Gelang, hingga Pinang Jatus.
Baca Juga: Dispopar Paser Gelar Workshop Pemberdayaan Wisata Ekonomi Kreatif Desa
Disporapar Paser Gelar Pelatihan Kompetensi dan Sertifikasi Pemandu Ekowisata
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata Kabupaten Paser melalui Kepala Bidang Kepariwisataan Khairudin menegaskan pentingnya peningkatan kapasitas pemandu ekowisata untuk memperkuat citra destinasi daerah.
"Pemandu ekowisata adalah garda terdepan yang menentukan bagaimana wisatawan memandang sebuah destinasi. Karena itu, mereka harus dibekali pengetahuan yang lengkap, mulai dari pemahaman ekosistem, flora-fauna endemik, hingga kemampuan interpretasi lingkungan," ujarnya.
Ia menambahkan bahwa aspek keamanan, kenyamanan, serta keramahtamahan juga menjadi bagian penting dari kompetensi yang harus dimiliki. "Pemandu harus mampu menghadirkan pengalaman yang informatif, aman, dan berkesan, sekaligus menjaga kelestarian alam dan budaya yang kita miliki," kata Khairudin.
Kegiatan ini turut menghadirkan narasumber serta asesor profesional dari LSP Angin Mammiri Makassar, lembaga yang telah terakreditasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP). Selain teori, peserta juga mengikuti praktik lapangan di kawasan wisata mangrove, yang menjadi salah satu daya tarik unggulan Kabupaten Paser.
Disporapar Paser Gelar Pelatihan Kompetensi dan Sertifikasi Pemandu Ekowisata