Ntvnews.id, Jakarta - Upaya memperkuat ketahanan pangan di Kabupaten Paser memasuki babak baru dengan terlaksananya Pelatihan Petani Muda Milenial Bidang Pertanian, yang berlangsung pada 16–17 November 2025 di Kampus Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) Tanah Grogot. Kegiatan yang diikuti 50 peserta ini menjadi langkah konkret dalam menghadirkan generasi muda yang siap terjun ke sektor pertanian modern.
Pelatihan diselenggarakan melalui sinergi antara mahasiswa dan dosen UMKT, para narasumber ahli, serta Bidang Pemuda Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Paser. Kolaborasi lintas elemen ini menghadirkan suasana belajar yang dinamis, kreatif, dan penuh semangat inovasi. Adapun tema yang diangkat tahun ini ialah 'Regenerasi Petani Muda dan Teknologi Hidroponik: Aksi Nyata Ketahanan Pangan.'
Sejak hari pertama, para peserta terlihat antusias mengikuti setiap sesi. Mulai dari pengenalan konsep hidroponik, teknik budidaya tanaman tanpa tanah, hingga diskusi tentang tantangan regenerasi petani di era modern. Para narasumber memberikan penekanan bahwa pertanian saat ini tidak lagi identik dengan kerja berat, melainkan telah berkembang menuju sistem yang lebih efisien dan berbasis teknologi.
(Pelatihan Pemuda Milenial Bidang Pertanian dengan Tema Regenerasi Petani Muda dan Teknologi Hidroponik Aksi Nyata Ketahanan Pangan di Kabupaten Paser)
Kepala Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Kabupaten Paser Kurniawan menegaskan bahwa pelatihan ini merupakan langkah strategis untuk mendorong lahirnya lebih banyak petani muda yang melek inovasi.
Regenerasi petani adalah kebutuhan mendesak. Kita tidak bisa mengandalkan petani yang sama dari tahun ke tahun. Melalui pelatihan ini, kami ingin membangkitkan minat anak muda terhadap pertanian sekaligus memperkenalkan teknologi modern seperti hidroponik agar mereka melihat bahwa bertani itu menjanjikan dan masa depannya besar," ujar Kurniawan dalam keterangannya, Senin, 24 November 2025.
Baca Juga: Hashim: Kesejahteraan Petani Indonesia Capai Titik Tertinggi dalam Sejarah
Selain memberikan materi teoritis, pelatihan juga menyertakan praktik langsung. Peserta diajak merancang sistem hidroponik sederhana, mengenal kebutuhan nutrisi tanaman, serta mempelajari peluang usaha yang dapat dikembangkan dari teknologi pertanian modern. Pendekatan ini membuat para peserta merasa lebih siap dan percaya diri untuk mulai bereksperimen di rumah atau lahan mereka masing-masing.
Pada hari kedua, kegiatan berlanjut dengan pembentukan Forum Petani Muda Milenial Kabupaten Paser, wadah baru yang diharapkan menjadi ruang kolaborasi, saling berbagi pengetahuan, hingga mengembangkan program pemberdayaan pertanian secara berkelanjutan. Forum ini juga digagas sebagai jembatan antara pemerintah, akademisi, dan pelaku pertanian muda di lapangan.
(Pelatihan Pemuda Milenial Bidang Pertanian dengan Tema Regenerasi Petani Muda dan Teknologi Hidroponik Aksi Nyata Ketahanan Pangan di Kabupaten Paser)
Kebersamaan yang terbangun sepanjang pelatihan menunjukkan komitmen kuat dari semua pihak untuk menjadikan pertanian sebagai sektor masa depan yang relevan bagi generasi muda. Disporapar Paser berharap, melalui forum ini, akan muncul komunitas petani muda yang kreatif, mandiri, dan mampu menjadi motor penggerak ketahanan pangan daerah.
Dengan berakhirnya pelatihan ini, para peserta membawa pulang pengetahuan baru, jejaring pertemanan baru, serta semangat baru untuk membangun pertanian yang lebih modern dan berkelanjutan di Kabupaten Paser. Semangat ini diharapkan menjadi titik awal lahirnya inovasi-inovasi pertanian lokal yang berdampak luas bagi masyarakat.
(Pelatihan Pemuda Milenial Bidang Pertanian dengan Tema Regenerasi Petani Muda dan Teknologi Hidroponik Aksi Nyata Ketahanan Pangan di Kabupaten Paser)