Ntvnews.id, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Rano Karno menegaskan pentingnya integritas dan tata kelola perusahaan yang mumpuni sebagai fondasi utama bagi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk tetap kompetitif di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Hal ini disampaikan Rano saat membuka Seminar dan Kegiatan Keluarga Berintegritas BUMD dalam rangka Peringatan Hari Antikorupsi Sedunia (HAKORDIA) 2025 di Jakarta, Selasa, 25 November 2025.
Menurutnya, BUMD harus menjadikan integritas sebagai budaya utama, bukan sekadar formalitas administrasi. Ia menegaskan bahwa transformasi mustahil berjalan efektif tanpa komitmen terhadap nilai kejujuran dan transparansi.
“BUMD harus menjadikan integritas sebagai napas organisasi, bukan sekadar pemenuhan administrasi. Tanpa integritas, transformasi tidak mungkin berjalan efektif,” ujar dia.
Rano turut memaparkan bahwa meski dunia dilanda tekanan ekonomi dan ketidakpastian, Jakarta tetap mampu menjaga stabilitas.
Pertumbuhan ekonomi pada triwulan III 2025 mencapai 4,96 persen. Inflasi terjaga di angka 2,69 persen, lebih rendah dari inflasi nasional yang mencapai 2,86 persen.
Ia menilai capaian ini tak lepas dari peran strategis BUMD dalam menjaga layanan publik, menggerakkan roda ekonomi, dan memastikan keberlanjutan pembangunan kota.
Rano Karno (NTVNews.id/ Adiansyah)
Baca Juga: Rano Karno Kenang Blok M: Ini Penuh Kisah Bagi Saya Pribadi
Rano mengingatkan bahwa tahun 2026 akan dipenuhi risiko baru seperti ketidakpastian geopolitik, ancaman siber, hingga persaingan ekonomi regional yang semakin agresif.
“Dalam situasi seperti ini, integritas dan tata kelola yang kokoh bukan hanya penting, tetapi merupakan kebutuhan dasar,” tegasnya.
Transformasi BUMD menjadi agenda prioritas Pemprov DKI Jakarta untuk mendukung visi besar menjadikan Jakarta sebagai Top 50 Global City pada 2029 dan Top 20 Global City pada 2045.
Karena itu, seluruh proses bisnis, layanan publik, hingga pengelolaan aset daerah wajib mengikuti prinsip Good Corporate Governance (GCG).
Ia juga mendorong BUMD memperkuat pengendalian internal serta menyesuaikan tata kelola perusahaan dengan dinamika risiko terbaru. Transparansi, akuntabilitas, dan kepatuhan harus menjadi budaya kerja sehari-hari.
Rano menekankan pentingnya percepatan penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan (TLHP) serta komitmen untuk menjadikan integritas sebagai karakter pribadi maupun organisasi.
"Ketika integritas menjadi budaya, daya saing dan kepercayaan publik insya allah akan mengikuti,” tutup Rano Karno.
Rano Karno (Humas Pemprov DKI)