Ntvnews.id, Jakarta - Komunitas literasi Bogor Book Party sebagai wadah literasi yang beranggotakan dari berbagai individu kolektif dari pelajar, mahasiswa alumnus maupun Masyarakat sipil yang memiliki kesamaan visi dan diberbagai kecabangan wilayah di Indonesia kembali menggelar kegiatan membaca bersama yang dikemas santai di ruang terbuka secara aman dan nyaman, menghadirkan suasana piknik yang dapat diikuti oleh berbagai kalangan.
Komunitas Bogor Book Party yang diketuai oleh Siti Fatimah ini, mengadakan kegiatan literasi baca buku di Taman Heulang Kota Bogor pada Minggu, 23 November 2025 sejak jam 10.00 WIB. Diikuti dengan antusias oleh peserta yang hadir dari berbagai kalangan Masyarakat Bogor mulai dari pelajar, mahasiswa, remaja dan orang tua, hingga anak-anak, seluruh peserta diajak membaca, berdiskusi, dan mengikuti beragam aktivitas literasi lainnya.
Ketua Divisi Kreatif dan Komunikasi Bogor Book Party, Andri Mulyadi, menjelaskan bahwa kegiatan ini hadir sebagai wadah berkumpul bagi masyarakat yang ingin menikmati buku dalam suasana yang lebih hidup dan menyenangkan.
Menurutnya, minimnya minat baca di kalangan anak-anak dan remaja di wilayah Jawa Barat khususnya Bogor masih menjadi perhatian dan catatan serius bagi semua pihak, bukan hanya peran orang tua, guru dan pemerintah semata. Faktanya saat ini banyak anak-anak hingga remaja yang lebih tertarik pada gawai dan media sosial dibandingkan dengan membaca buku. Padahal, literasi yang baik sangat penting untuk meningkatkan wawasan dan kualitas sumber daya manusia di daerah tersebut. Perkembangan teknologi digital yang sangat pesat telah mengubah tatanan sikap dan perilaku aanak-anak dan remaja Indonesia.
Saat ini akses ke dunia maya sangat terbuka luas tanpa adanya pengawasan baik dari orang tua, guru maupun pihak sekolah. Belum lama ini sebuah Riset menunjukkan kenakalan anak dan remaja akibat game online (Roblox, Minecraft) yang berinteraksi langsung dengan Medsos secara berlebihan berpotensi besar menyumbang terkait penurunan kedisiplinan dan perilaku menyimpang seperti membolos dan mengabaikan tugas sekolah, serta peningkatan perilaku menyimpang seperti mencuri, berbohong, dan agresivitas. Selain itu, kecanduan game online dapat menyebabkan isolasi sosial, penurunan prestasi akademik, dan masalah emosional, seperti mudah marah dan berperilaku kasar hingga melukan Tindakan anarkhis seperti tawuran, dimana sejatinya anak-anak dan remaja menjadi sosok yang paling rentan karena mereka sedang dalam fase pencarian jati diri dan sosok panutan,
“Bogor Book Party itu komunitas membaca dan sharing. Teman-teman dari semua kalangan bisa ikut. Konsepnya piknik, jadi suasananya santai. Kita membaca, kemudian sharing tentang buku yang dibawa. Ada juga aktivitas lain seperti menulis, teater, dan membaca puisi,” ujar Andri, Senin, 24 November 2025.
Menurutnya, kegiatan ini lahir dari keinginan mengubah stigma bahwa membaca adalah kegiatan membosankan. Ia menilai, ketika dilakukan bersama-sama, membaca justru menjadi aktivitas yang mampu menumbuhkan semangat dan memperluas wawasan.
“Kita beranjak dari stigma bahwa membaca itu membosankan. Padahal kalau dilakukan bersama, sambil diskusi, ternyata menyenangkan. Teman-teman jadi tertarik mengikuti kegiatan literasi di Bogor Book Party,” ucap Andri.
Andri menyebutkan bahwa sebagian besar peserta merupakan anak muda dari gen z, istilah yang mereka gunakan untuk menggambarkan remaja masa kini yang sangat dekat dengan dunia digital. Ia menilai, kegiatan ini dapat menjadi alternatif yang sehat dan positif di tengah maraknya distraksi digital.
“Sekarang anak muda lebih banyak di digital. Membaca buku di luar kegiatan ini kadang bikin jenuh. Karena itu kami mewadahi mereka agar bisa kumpul, sharing, dan melakukan aktivitas positif, terutama untuk menghindari pergaulan bebas,” jelasnya.
Kegiatan yang biasanya digelar pada hari Minggu ini juga terbukti menarik minat remaja yang ingin mengisi waktu luang dengan aktivitas bermanfaat. Peserta membawa buku masing-masing, lalu membaca bersama, berbagi cerita, hingga mengikuti kelas menulis, melukis, atau pertunjukan teater kecil.
Maraknya isu tawuran remaja, penyalahgunaan Narkoba, hingga aksi unjuk rasa yang melibatkan anak muda dan mahasiswa yang cenderung anarkhis menjadi perhatian tersendiri bagi komunitas ini. Andri berharap kegiatan literasi seperti Bogor Book Party dapat menjadi ruang alternatif bagi remaja maupun mahasiswa untuk menjauh dari risiko tersebut.
“Harapan saya, teman-teman remaja bisa ikut kegiatan positif seperti membaca buku dan aktivitas literasi lainnya. Ini salah satu cara menghindari hal-hal negatif. Kami ada untuk mengajak dan menghimbau melalui media sosial, Instagram, TikTok, dan sebagainya,” kata Andri.
Ia menambahkan bahwa komunitas ini membuka diri bagi siapa pun yang tertarik bergabung. Sebagai upaya untuk meningkatkan minat baca, terbentuklah Komunitas Bogor Book Party dengan Ketua komunitas Sdri. Siti Fatimah yang saat ini telah memiliki keanggotaan cukup banyak dengan kesamaan pandangan, berkomitmen hadir sebagai wadah sekaligus Gerakan literasi untuk menyediakan ruang aman dan nyaman bagi semua orang termasuk bagi anak-anak dan remaja yang ingin memperkaya pengetahuan melalui kegiatan membaca, gelaran talkshow, perpustakaan keliling, deklamasi sampai fun games.
“Ke depan saya berharap remaja maupun dewasa bisa lebih aware dengan membaca buku dan saling berbagi,” katanya.
Ia menambahkan, Komunitas Bogor Book Party, berkomitmen hadir sebagai wadah literasi untuk menyediakan ruang aman dan nyaman bagi semua orang termasuk bagi anak-anak dan remaja yang ingin memperkaya pengetahuan melalui membaca.
Seperti kegiatan Bedah Buku bertema yang diselenggarakan di Taman Heulang Kota Bogor pada Minggu, acara ini cukup mendapatkan antusias dari peserta yang sebagian besar merupakan pelajar, remaja dan mahasiswa Kampus di Kota Bogor. Acara diisi dengan pemberian buku dari Komunitas Alumni Pelajar Bogor yang menyumbang buku-buku bacaan untuk anak dan remaja.
Selain mengadakan kegiatan rutin, Komunitas ini berencana akan berkolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk sekolah dan pemerintah daerah untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya literasi. Dengan adanya komunitas ini, diharapkan anak muda touna semakin terbuka terhadap dunia literasi dan memiliki semangat belajar yang lebih tinggi sehingga dapat menciptakan generasi yang lebih cerdas dan siap mengahadapi tantangan masa depan.
Komunitas literasi Bogor Book Party.