Viral Jenazah di Luwu Utara Ditandu Sejauh 30 Km

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Nov 2025, 14:39
thumbnail-author
Dedi
Penulis & Editor
Bagikan
Jenazah Ditandu di Luwu Utara Jenazah Ditandu di Luwu Utara (Instagram)

Ntvnews.id, Luwu Utara - Perjalanan memilukan harus ditempuh keluarga dan warga Seko, Luwu Utara, Sulawesi Selatan ketika jenazah Nur Naim (38) dipulangkan ke rumah duka. Sepanjang hampir 30 kilometer, jasad almarhum ditandu melewati jalur penuh kerusakan yang tak memungkinkan kendaraan melintas.

Seluruh proses pemulangan jenazah akhirnya bergantung pada tenaga manusia yang bergotong royong memikul tandu. Nur Naim sebelumnya menghembuskan napas terakhir di RS Hikmah Masamba pada Senin, 17 November 2025 malam.

Perjalanan awal masih bisa dilakukan dengan mobil. Namun begitu kendaraan tak lagi mampu menerobos kondisi jalan, warga terpaksa menurunkan jenazah dan melanjutkan perjalanan dengan tandu menuju Dusun Matan Nona, Desa Padang Raya, Kecamatan Seko, pada Selasa pagi.

“Memikul mayat atau menandu dari Dusun Palandoan, Desa Muratara, Kecamatan Seko dengan jarak yang kami tempuh kurang lebih hampir 30 kilometer,” ujar Babinsa Koramil Seko Kodim 1403/Palopo, Serda Rahmat Saman, keterangan resminya, dilansir Jumat, 21 November 2025.

Baca Juga: Kapolri Selidiki Potensi Teroris Rekrut Anak Lewat Game Online

Baca Juga: Sepak Bola Indonesia Tak Pasang Target Emas di SEA Games 2025

Rahmat menegaskan bahwa pemandangan memilukan ini bukan kejadian yang langka bagi masyarakat Seko. Setiap kali ada warga yang meninggal di kota dan harus dipulangkan ke kampung halaman, perjalanan terakhir almarhum hampir selalu berakhir dengan ditandu berpuluh-puluh kilometer akibat minimnya akses jalan.

“Kondisi jalan yang kami lalui sangat jelek. Ini sudah sering terjadi, setiap ada warga yang meninggal di kota, apabila dibawa ke Seko atau rumah duka selalu ditandu,” tambahnya.

Video yang beredar luas memperlihatkan warga bersama aparat TNI bahu-membahu memikul bambu yang menjadi rangka tandu. Jalan berlumpur, tanjakan terjal, dan medan yang tak ramah memaksa mereka bergantian menyokong beban, memastikan jenazah dapat tiba dengan layak di rumah duka meski harus menempuh perjalanan panjang dan berat.

x|close