Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji menyebutkan jika implementasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029 harus berdampak positif dan nyata bagi masyarakat Indonesia.
Wihaji menekankan jika pembangunan kependudukan memiliki peran yang fundamental bagi masa depan Indonesia, terutama sebagai penghubung menuju Indonesia Emas 2045.
"Kata kuncinya adalah data. Grand desain dimulai dari data, peta jalan dimulai dari data, dan harus selesai juga dengan data,” tutur Wihaji saat peluncuran PJPK 2025–2029.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN), Wihaji menyebutkan jika implementasi Peta Jalan Pembangunan Kependudukan (PJPK) 2025–2029 harus berdampak positif dan nyata bagi masyarakat Indonesia. Wihaji menekankan jika pembangunan kependudukan memiliki peran yang fundamental bagi masa depan Indonesia, terutama sebagai penghubung menuju Indonesia Emas 2045. (NTVNews)
Lebih lanjut, Wihaji menyebutkan jika keberhasilan PJPK membutuhkan kolaborasi lintas kementerian dan lembaga. Selain empat kementerian utama penyusun PJPK yakni Kemenko PMK, Bappenas, Kemendukbangga/BKKBN, dan Kemendagri, ia menyoroti pentingnya keterlibatan Kementerian Tenaga Kerja, Kementerian Pendidikan, perguruan tinggi, juga dunia industri.
"Kita ingin membangun connecting impact antara generasi Z–milenial dengan dunia kerja. Banyak anak muda hari ini galau, dan negara wajib hadir memberi ruang dan peluang," sambungnya.
Tak lupa, Wihaji juga mengumumkan jika pemerintah menyiapkan insentif nasional untuk daerah yang berhasil memenuhi indikator PJPK tersebut. Insentif ini difasilitasi melalui Kemendagri dengan dukungan anggaran dari Kementerian Keuangan.
"Daerah yang mampu memenuhi indikator akan mendapatkan insentif minimal Rp5 miliar hingga Rp15 miliar. Ini bentuk apresiasi pemerintah pusat," jelasnya.
Adapun PJPK 2025–2029 bukan hanya kerangka kebijakan, tetapi harus diterjemahkan menjadi program nyata yang “membumi”.
“Saya ulangi, ini harus membumi. Jangan sampai frame tanpa work, atau work tanpa frame,” pungkasnya.
Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Kemendukbangga/BKKBN) luncur PJPK 2025-2029 (NTVNews)