Ntvnews.id, Jakarta - Penasihat Khusus Menteri Luar Negeri Malaysia untuk Bidang Kemanusiaan dan Pembangunan Semula, Dato' Ahmad Azam, menaruh minat terhadap potensi wisata sejarah dan religi di kawasan Danau Maninjau, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, Sumatera Barat.
“Potensi wisata sejarah dan religi di kawasan Danau Maninjau semakin diminati wisatawan Malaysia,” ujar Dato' Ahmad Azam di Padang, Selasa, 11 November 2025.
Menurutnya, daya tarik wisata yang berkaitan dengan Buya Hamka memiliki prospek besar untuk dikembangkan lebih jauh. Namun, ia menilai bahwa kawasan tersebut masih membutuhkan dukungan sarana pendukung, terutama dalam hal infrastruktur dan fasilitas penginapan yang memadai.
Sebagai informasi, Haji Abdul Malik Karim Amrullah, atau yang lebih dikenal sebagai Buya Hamka, merupakan ulama, sastrawan, budayawan, dan filsuf asal Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Selain menjadi Pahlawan Nasional, ia juga dikenal sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) pertama.
“Buya Hamka merupakan sosok ulama besar dan cendekiawan Islam yang sangat dihormati di Malaysia. Pemikiran Buya Hamka telah menjadi sumber inspirasi di berbagai lembaga pendidikan tinggi, misalnya Universiti Islam Antarabangsa Malaysia (UIAM), Universiti Kuala Lumpur (UNIKL), dan Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah (UniSHAMS) di Kedah," kata Dato' Ahmad Azam.
Baca Juga: Sosok Perempuan Tewas di Danau Maninjau Ternyata Warga Asal Pekanbaru
Ia menegaskan bahwa Malaysia memberikan penghormatan tinggi terhadap kontribusi Buya Hamka bagi dunia Islam dan peradaban Melayu. Karena itu, pihaknya ingin memperkuat kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat untuk melestarikan nilai perjuangan dan pemikiran tokoh besar asal Minangkabau tersebut.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya kepada Dato' Ahmad Azam atas perhatian serta kecintaannya terhadap Buya Hamka dan masyarakat Minangkabau.
Gubernur Mahyeldi juga mengundang pihak Malaysia, khususnya para perantau dan pelaku usaha, agar berinvestasi di sektor pariwisata Sumatera Barat, termasuk dalam pembangunan hotel di kawasan Danau Maninjau yang akan melengkapi keberadaan Masjid dan Museum Buya Hamka.
“Kami sangat terbuka terhadap kolaborasi dan investasi yang mendukung pengembangan potensi daerah terutama di sektor wisata sejarah dan religi,” kata Mahyeldi.
Ia menambahkan, Sumatera Barat dan Malaysia memiliki hubungan erat dalam sejarah, budaya, serta nilai-nilai keislaman. Oleh karena itu, kerja sama di bidang pendidikan, sosial, dan kebudayaan perlu terus diperkuat agar warisan intelektual serta spiritual dari para pendahulu dapat terus memberikan manfaat bagi generasi penerus.
(Sumber: Antara)
Warga melintas di depan kawasan Museum Kelahiran Buya Hamka di Kabupaten Agam, Sumatera Barat. ANTARA/Fandi Yogari (Antara)