Ntvnews.id, Jakarta - Presiden RI Prabowo Subianto resmi melantik Rektor IPB yang juga ketua Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI), Prof. Arif Satria, sebagai Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Pelantikan dilakukan di Istana Negara, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin, 10 November 2025.
Usai pelantikan, Arif mengungkap arah kebijakan BRIN ke depan. Salah satunya berfokus pada penguatan riset dan inovasi melalui sinergi lintas lembaga dan pemangku kepentingan. Mulai dari kementerian, perguruan tinggi, pemerintah daerah, hingga Danantara.
Arif menjelaskan kolaborasi semua sektor menjadi kunci dalam memperkuat ekosistem riset nasional yang mampu menjawab kebutuhan pembangunan.
"Secara horizontal tentu kami harus membangun sinergi dan kolaborasi dengan kementerian dan lembaga. Lebih khusus lagi dengan Kementerian Dikti Saintek (Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi)," kata Arif kepada sejumlah wartawan usai pelantikan.
Baca Juga: Prabowo Dijadwalkan Kunjungi Australia 12 November
Ia menambahkan, perguruan tinggi tetap menjadi tulang punggung dalam pengembangan penelitian dan talenta riset. Bahkan, ia melihat peran Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) sebagai mitra strategis untuk penguatan sektor ekonomi dan industri berbasis inovasi.
"Danantara adalah mitra strategis yang harus kita support dalam rangka mendukung kemajuan ekonomi dan industri kita," jelasnya.
Kepala BRIN Prof. Dr. Arif Satria. (YouTube)
Tidak hanya kerja sama lintas kementerian dan lembaga pusat, Arif menegaskan perlunya penguatan riset secara vertikal dengan pemerintah daerah. Menurutnya, keberagaman karakteristik wilayah menuntut pendekatan riset yang lebih spesifik dan sesuai kebutuhan lokal.
"Sehingga, bidang riset inovasi daerah ini harus benar-benar diperkuat agar bisa mampu menyelesaikan masalah-masalah lokal. Karena, kalau kita tahu, setiap daerah memiliki kekhasan masalah dan isu yang harus direspons dan disikapi secara spesifik," paparnya.
Baca Juga: Rektor IPB Arif Satria Dilantik Prabowo Sebagai Kepala BRIN
Ia meyakini setiap provinsi memiliki basis riset yang kuat. Dan jika keduanya bersinergi, maka berbagai tantangan pembangunan dapat teratasi.
"Kalau setiap provinsi memiliki bidang riset inovasi yang kuat dan berkolaborasi dengan perkuatan tinggi, saya yakin masalah-masalah yang saat ini masih kita hadapi bisa diatasi dengan baik," ucapnya.
Sebagai langkah konkret, Arif mendorong percepatan pengembangan Sains Techno Park (STP) di berbagai wilayah. Menurutnya, STP akan menjadi penghubung penting antara hasil riset dengan pemanfaatan di sektor industri dan masyarakat.
"Jadi, kalau setiap daerah memiliki Science Techno Park, maka akan menjadi pilar bagi ekonomi daerah. Kenapa? Karena Sains Techno Park itu adalah institusi yang akan menjembatani dunia riset dengan dunia industri," terangnya.
Arif optimistis, dengan penguatan kapasitas riset yang terintegrasi, pengembangan ekonomi daerah dan nasional akan lebih terarah dan berkelanjutan.
Kepala BRIN, Prof. Dr. Arif Satria. (Antara)