Kronologi Lengkap Penemuan dan Identifikasi 2 Kerangka di Gedung ACC Kwitang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Nov 2025, 20:15
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Adiansyah
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Pengungkapan identifikasi dua kerangka manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 7 November 2025. ANTARA/Siti Nurhaliza Pengungkapan identifikasi dua kerangka manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat 7 November 2025. ANTARA/Siti Nurhaliza (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepolisian Daerah Metro Jaya memaparkan kronologi lengkap pencarian dua orang yang dilaporkan hilang pasca-kerusuhan akhir Agustus 2025 di Kwitang, Jakarta Pusat, hingga akhirnya ditemukan dua kerangka manusia di salah satu gedung di kawasan tersebut pada akhir Oktober 2025.

Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Wadirreskrimum) Polda Metro Jaya AKBP Putu Kholis Aryana mengatakan upaya pencarian dilakukan secara terbuka dan kolaboratif dengan berbagai lembaga, termasuk KontraS.

“Kami melakukan pencarian intensif dan bekerja sama dengan posko orang hilang yang dibentuk oleh rekan-rekan KontraS,” ujar Putu dalam konferensi pers di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

25–31 Agustus 2025: Awal Kerusuhan

Rentetan peristiwa berawal dari aksi demonstrasi besar di Jakarta pada 25–31 Agustus 2025 yang berujung ricuh di beberapa titik, termasuk Kwitang.

“Pada 29 Agustus, kantor ACC di Kwitang diliburkan karena terjadi pembakaran dan penjarahan,” kata Putu.

Setelah situasi mereda, polisi menerima laporan adanya sejumlah orang yang belum kembali ke rumah.

Baca Juga: Dua Kerangka Manusia Ditemukan Saat Persiapan Renovasi Gedung ACC Kwitang

1–10 September 2025: Laporan Orang Hilang

Pada 1 September 2025, KontraS menyerahkan data orang hilang kepada polisi. Dari 44 nama, 40 orang berhasil ditemukan hingga 10 September, sedangkan empat lainnya — Eko, Bima, Farhan, dan Reno — masih dicari.

“Sebagian hanya kami mintai keterangan karena sempat berada di sekitar lokasi kerusuhan,” jelas Putu.

12 September 2025: Posko Orang Hilang Dibentuk

Kapolda Metro Jaya kemudian membentuk Posko Orang Hilang di Ditreskrimum yang melibatkan berbagai unsur seperti Humas, Propam, Itwasda, dan 13 Polres jajaran.

“Fokus kami saat itu adalah mencari empat orang yang belum ditemukan,” ujarnya.

17–18 September 2025: Dua Orang Ditemukan

Lima hari kemudian, tim gabungan bersama KontraS berhasil menemukan dua orang, yaitu Eko di Kalimantan Tengah dan Bima di Jawa Timur. Temuan ini diumumkan ke publik pada 18 September.

Baca Juga: 2 Kerangka di Kwitang Teridentifikasi sebagai Farhan dan Reno

23–29 September 2025: Penelusuran Data Digital

Tim mulai menganalisis data komunikasi dan digital milik Farhan. Hasilnya menunjukkan bahwa ia sempat menggadaikan ponselnya di Jakarta Utara sebelum kerusuhan.
Keterangan saksi juga mengonfirmasi bahwa Farhan dan Reno terakhir terlihat pada 29 Agustus di Kwitang.

1 Oktober 2025: Sinkronisasi Data dengan KontraS

Polda Metro dan KontraS menggelar pertemuan untuk menyamakan data serta menyusun langkah lanjutan pencarian.

“Masukan dari KontraS agar pemeriksaan keluarga dilakukan dengan lebih manusiawi langsung kami tindaklanjuti,” kata Putu.

13–24 Oktober 2025: Koordinasi dengan Lembaga HAM

Polda Metro Jaya memaparkan perkembangan penyelidikan di hadapan Komnas HAM, Komnas Perempuan, Komnas Anak, Komnas Disabilitas, LPSK, dan Ombudsman RI.

“Lembaga-lembaga ini memberikan masukan penting tentang perlindungan hak keluarga korban,” ujarnya.

30 Oktober 2025: Ditemukan Dua Kerangka

Pada 30 Oktober 2025, tim inspeksi melapor ke Polres Jakarta Pusat setelah mencium bau menyengat dari lantai dua Gedung ACC Kwitang.

“Setelah diperiksa, ditemukan dua kerangka manusia di ruang underwriting room yang tertutup puing plafon dan reruntuhan barang,” jelas Putu.

Polisi segera melakukan olah TKP dan mengambil sampel DNA, dengan fokus pada keluarga Farhan dan Reno.

Baca Juga: Polda Metro Jaya Ambil Alih Kasus Penemuan 2 Kerangka Manusia di Kwitang

31 Oktober–4 November 2025: Uji DNA

Tim forensik RS Polri melakukan pengujian DNA secara intensif. Hasilnya diterima pada 4 November 2025 dan segera dikoordinasikan dengan KontraS serta keluarga korban.

5–6 November 2025: Hasil Identifikasi Resmi

Pada 5 November, polisi dan KontraS membahas hasil tes DNA. Keesokan harinya, tim forensik RS Polri mengonfirmasi identitas dua kerangka tersebut.

Karo Labdokkes Polri Brigjen (Pol) Sumy Hastry Purwanti mengatakan, hasil DNA menunjukkan kerangka pada kantong jenazah 0080 cocok dengan antemortem 002, yakni Reno Syahputra Dewo, putra dari Muhammad Yasin.

Sementara itu, kantong jenazah 0081 cocok dengan antemortem 001, yakni Muhammad Farhan Hamid, putra dari Hamidi.

“Keduanya berjenis kelamin laki-laki berdasarkan analisis tulang tengkorak dan panggul,” jelas Hastry.

Identifikasi diperkuat dengan temuan barang pribadi seperti kalung dan ikat pinggang, serta uji DNA dari tulang.

Penutupan Tahap Pencarian

Putu menegaskan, keluarnya hasil DNA menandai berakhirnya tahap pencarian.

“Kami akan tetap memberikan perhatian dan pendampingan bagi keluarga almarhum Farhan dan Reno,” tegasnya. 

(Sumber: Antara)

x|close