Pelantikan Komite Reformasi Polri, Sejumlah Tokoh Termasuk Yusril dan Mahfud Hadir di Istana

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 7 Nov 2025, 15:55
thumbnail-author
Satria Angkasa
Penulis
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Periode 2019–2024 sekaligus Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2008–2013 Mahfud MD. tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 7 November 2025. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi) Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan Periode 2019–2024 sekaligus Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2008–2013 Mahfud MD. tiba di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat 7 November 2025. (ANTARA/Dokumentasi Pribadi) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sejumlah tokoh nasional tampak hadir di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Jumat sore, menjelang acara pelantikan Komite Reformasi Polri oleh Presiden Prabowo Subianto.

Di antara tokoh yang hadir adalah Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, serta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan periode 2019–2024 sekaligus Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2008–2013 Mahfud MD.

Yusril tiba di Istana Kepresidenan sekitar pukul 14.30 WIB. Ia mengaku hadir atas undangan pelantikan, namun belum memastikan apakah dirinya termasuk yang akan dilantik sebagai anggota komite tersebut.

"Saya belum tahu dilantik atau enggak. Tadi diberitahu acara pelantikan dan diminta datang. Saya belum tahu akan dilantik atau apakah hanya sebagai undangan nanti kita tunggu saja lah,"
kata Yusril.

Sementara itu, Mahfud MD juga terlihat datang ke Istana. Ia menyampaikan bahwa kehadirannya merupakan bentuk memenuhi panggilan langsung dari Presiden Prabowo.

"Saya diminta datang karena dipanggil Presiden ya harus datang," kata Mahfud.

Ia menambahkan bahwa undangan tersebut baru diterimanya pada Kamis 6 November 2025 malam.

Baca Juga: Yusril Hingga Otto Tiba di Istana, Prabowo Dijadwalkan Lantik Tim Reformasi Polri

"Tadi malam saya ditelepon tapi tidak diberitahu apa. Terus tadi saya datang mau pakai batik, tapi disuruh pakai jas saja," ucapnya.

Selain keduanya, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan juga hadir di Istana. Otto mengonfirmasi bahwa dirinya termasuk dalam tim reformasi Polri yang dibentuk Presiden, meski belum mengetahui secara pasti struktur dan posisi tiap anggotanya.

"Ya, posisinya dimana kita kan belum tahu, tapi saya diminta untuk satu dalam tim-lah maksudnya tim Reformasi Polri ini, gitu," ucap Otto.

Otto menjelaskan, berdasarkan informasi yang ia terima, komite tersebut terdiri dari sembilan orang anggota, termasuk mantan Kapolri dan sejumlah tokoh hukum. Arahan mengenai tugas dan kewenangan tim akan diberikan langsung oleh Presiden Prabowo usai pelantikan.

"Jadi nanti kita juga akan mendengar sebenarnya apa kewenangan yang diberikan kepada tim reformasi ini. Jadi, kita tidak bisa menyatakan saya akan begini, saya akan begini, saya akan begini, sebelum kita tahu kewenangan yang diberikan," tambahnya.

Selain Yusril, Mahfud, dan Otto, beberapa pejabat lain yang juga terlihat hadir di Kompleks Istana Kepresidenan antara lain Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Ketua Mahkamah Konstitusi periode 2003–2008 Jimly Asshiddiqie, Kapolri periode 2015–2016 Jenderal Pol. (Purn.) Badrodin Haiti, Penasihat Khusus Presiden Bidang Keamanan dan Ketertiban Masyarakat serta Reformasi Kepolisian Ahmad Dofiri, dan Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Djamari Chaniago.

Baca Juga: Prabowo Lantik 9 Anggota Komite Reformasi Polri di Istana Negara Sore Ini

Pelantikan Komite Reformasi Polri sendiri dijadwalkan berlangsung sekitar pukul 16.00 WIB.

Informasi yang beredar di kalangan jurnalis menyebutkan bahwa sembilan anggota Komite Reformasi Polri akan terdiri dari beberapa menteri, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi, dan eks Kapolri.

Nama-nama yang disebut-sebut masuk dalam daftar pelantikan antara lain Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Yusril Ihza Mahendra, Wakil Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, Imigrasi, dan Pemasyarakatan Otto Hasibuan, serta Menteri Dalam Negeri sekaligus Kapolri periode 2016–2019 Jenderal Pol. (Purn.) Tito Karnavian.

Selain itu, juga ada Menteri Hukum Supratman Andi Agtas, Menkopolhukam periode 2019–2024 sekaligus mantan Ketua MK Mahfud MD, mantan Ketua MK Jimly Asshiddiqie, Kapolri periode 2019–2021 Jenderal Pol. (Purn.) Idham Aziz, dan Kapolri periode 2015–2016 Jenderal Pol. (Purn.) Badrodin Haiti.

Dalam kesempatan berbeda, Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi pada 30 Oktober menyampaikan bahwa daftar nama anggota Komite Reformasi Polri sudah selesai disusun dan telah disetujui Presiden, tinggal menunggu waktu pengumuman resmi dan pelantikan.

Saat ditemui pada 17 September, Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin ada pembenahan dan evaluasi menyeluruh di tubuh Polri.

"Keinginan Beliau (Presiden, red.) adalah tentunya, kan kita semua sangat mencintai institusi Kepolisian, tetapi tentunya ada beberapa hal yang mungkin perlu dilakukan perbaikan, evaluasi, dan itu biasa untuk seluruh institusi. Nah, keinginan Beliau adalah membuat Komite Reformasi Kepolisian,"
kata Pras.

Upaya reformasi di tubuh Polri sendiri masih menjadi tuntutan utama masyarakat, termasuk yang disuarakan oleh massa aksi di berbagai daerah di Indonesia pada akhir Agustus 2025.

(Sumber: Antara)

x|close