Indonesia dan Inggris Perkuat Hubungan Ekonomi Lewat EGP

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 24 Okt 2025, 15:04
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste Dominic Jermey (kanan) saat bertemu membahas Indonesia-UK Economic Growth Partnership (EGP) di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. (ANTARA/Bayu Saputra) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto (kiri) dan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste Dominic Jermey (kanan) saat bertemu membahas Indonesia-UK Economic Growth Partnership (EGP) di Jakarta, Kamis, 23 Oktober 2025. (ANTARA/Bayu Saputra) (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta — Pemerintah Indonesia bersama Inggris sepakat memperkuat hubungan ekonomi bilateral melalui pembentukan Indonesia-UK Economic Growth Partnership (EGP), yaitu sebuah kerangka kerja sama baru yang dirancang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memperluas kolaborasi di berbagai sektor strategis.

“Kedua negara perlu memformulasikan nilai strategis dari EGP, sehingga bisa semakin memperkuat kerja sama yang saling menguntungkan, baik melalui pendekatan Government-to-Government (G-to-G) maupun Business-to-Business (B-to-B),” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam keterangannya di Jakarta, Jumat, 24 Oktober 2025.

Kesepakatan tersebut menjadi pembahasan utama dalam pertemuan antara Menko Airlangga dan Duta Besar Kerajaan Inggris untuk Republik Indonesia dan Republik Demokratik Timor-Leste, Dominic Jermey, di Jakarta pada Kamis, 23 Oktober 2025.

Pertemuan ini merupakan tindak lanjut dari kunjungan Presiden RI Prabowo Subianto ke Inggris pada November 2024, serta pertemuan sebelumnya antara Airlangga dan Dominic Jermey pada Mei 2025.

Baca Juga: Di Depan Lula, Prabowo: Selain Bahasa Inggris, Bahasa Portugis Jadi Bahasa Prioritas Kita

Melalui kerangka EGP, kedua negara berkomitmen memperdalam kerja sama di berbagai sektor, antara lain energi bersih, pendidikan, teknologi, layanan keuangan, serta perdagangan dan investasi yang inklusif dan berkelanjutan.

Kemitraan ini juga diharapkan menjadi salah satu elemen kunci dalam New Strategic Partnership Agreement between Indonesia and the United Kingdom, yang ditargetkan dapat difinalisasi pada akhir tahun 2025.

Airlangga menilai, pembentukan EGP merupakan langkah strategis untuk memperkuat dan mengonsolidasikan hubungan ekonomi bilateral yang selama ini telah terjalin, sekaligus membuka peluang kemitraan baru di era transisi energi dan ekonomi digital global.

Baca Juga: Sejumlah Perwira Militer Inggris Dikirim ke Israel, Untuk Apa?

Selain membahas pembentukan EGP, kedua pihak juga menyinggung mengenai proses aksesi Indonesia ke dalam Comprehensive and Progressive Agreement for Trans-Pacific Partnership (CPTPP).

Inggris menyampaikan kesiapannya untuk berbagi pengalaman terkait proses tersebut, sejalan dengan komitmen dukungan yang telah disampaikan saat kunjungan Presiden Prabowo ke London tahun lalu.

Dukungan itu juga tercantum dalam pernyataan bersama Joint Statement on a New Strategic Partnership between the Republic of Indonesia and the United Kingdom, yang menegaskan komitmen kedua negara untuk memperkuat konektivitas ekonomi lintas kawasan.

(Sumber: Antara) 

x|close