Menag Nasaruddin Paparkan Capaian Kemenag di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo–Gibran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 15:55
thumbnail-author
Naurah Faticha
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin konferensi pers refleksi satu tahun perjalanan Kemenag mengawal Asta Cita, di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025. ANTARA/HO-Kemenag Menteri Agama Nasaruddin Umar memimpin konferensi pers refleksi satu tahun perjalanan Kemenag mengawal Asta Cita, di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025. ANTARA/HO-Kemenag (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta Kementerian Agama (Kemenag) memaparkan beragam capaian dalam satu tahun masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka, termasuk peningkatan kesejahteraan guru serta perluasan akses beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa pendidikan agama.

"Guru dan dosen adalah ruh pendidikan. Ketika mereka sejahtera dan dihargai, maka pendidikan agama akan bermartabat, dan bangsa akan berkarakter," ujar Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar di Jakarta, Selasa, 21 Oktober 2025

Nasaruddin menyebutkan bahwa untuk pertama kalinya dalam sejarah, pemerintah menaikkan tunjangan profesi bagi guru non-PNS secara signifikan, dari sebelumnya Rp1,5 juta menjadi Rp2 juta per bulan.

Ia juga menuturkan, tahun ini terdapat 206.325 guru yang telah mengikuti Pendidikan Profesi Guru (PPG), meningkat hingga 700 persen dibanding tahun sebelumnya. Selain itu, lebih dari 5.000 dosen perguruan tinggi keagamaan turut berpartisipasi dalam PPG pada tahun 2025.

Baca Juga: Kemenag RI dan Pemkot Surabaya Perkuat Sinergi Majukan Gerakan Wakaf

"Langkah ini menjadi bagian dari akselerasi peningkatan kesejahteraan, karena guru dan dosen yang lulus PPG maka dapat menerima tunjangan profesi di tahun mendatang," kata Menag Nasaruddin Umar.

Dalam upaya memperluas akses pendidikan tinggi, Kemenag telah menyalurkan 156.581 beasiswa KIP Kuliah, 6.453 Beasiswa Indonesia Bangkit, serta 2.270 Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB).

Beasiswa juga diberikan kepada kalangan non-Muslim, antara lain 329 mahasiswa Orang Asli Papua (OAP) serta 153 penerima beasiswa zakat di 21 perguruan tinggi negeri maupun swasta.

Sepanjang satu tahun terakhir, bantuan Program Indonesia Pintar (PIP) juga diberikan kepada 19.264 siswa di Satuan Pendidikan Keagamaan Kristen, 161.591 santri, dan 1.469 siswa di Satuan Pendidikan Keagamaan Hindu.

"Lebih dari Rp9 triliun, anggaran Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) Raudlatul Athfal (RA) dan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah disalurkan untuk mendukung peningkatan mutu pembelajaran," ujar Menag.

Baca Juga: Menag Peringatkan Jangan Ganggu Kehidupan dan Eksistensi Pesantren

Kementerian Agama juga menghadirkan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri (SETIAKIN) di Bangka Belitung, yang menjadi wujud kehadiran negara dalam memenuhi kebutuhan pendidikan tinggi keagamaan bagi umat Khonghucu.

"Ini adalah sekolah tinggi Khonghucu negeri pertama di Indonesia," kata dia.

Selain itu, Nasaruddin menjelaskan bahwa Kemenag turut mendukung keberhasilan program pemerintah seperti Sekolah Rakyat, Sekolah Garuda, dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) dalam rangka revitalisasi madrasah.

Untuk Sekolah Rakyat, Kemenag telah menyiapkan kurikulum pendidikan agama serta 152 guru dan tenaga pendidik. Dua madrasah unggulan, yakni Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) Gorontalo dan MAN IC Ogan Komering Ilir (Sumsel), terpilih sebagai Sekolah Garuda Transformasi.

"Selain itu, ada 1.414 madrasah yang direvitalisasi dalam PHTC Presiden Prabowo. Buah dari upaya Kemenag memajukan pendidikan agama dan keagamaan menampakkan hasil," tutur Menag Nasaruddin Umar.

(Sumber: Antara)

x|close