BGN Terapkan Prinsip “Zero Defect” untuk Pastikan Keamanan Program Makan Bergizi Gratis

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 21 Okt 2025, 09:55
thumbnail-author
Muhammad Fikri
Penulis
thumbnail-author
Dedi
Editor
Bagikan
Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025), menyampaikan keterangan terkait zero defect dalam upaya mencegah kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (20/10/2025), menyampaikan keterangan terkait zero defect dalam upaya mencegah kasus keracunan pada program Makan Bergizi Gratis (MBG). (ANTARA)

Ntvnews.id, Jakarta - Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan bahwa pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) kini menerapkan prinsip “zero defect”, terinspirasi dari sistem pengendalian kesehatan ketat yang digunakan saat pandemi COVID-19, demi menjamin makanan anak sekolah aman dan bergizi. 

Dadan mengatakan di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin, 20 Oktober 2025 malam, bahwa langkah ini ditempuh untuk memastikan setiap porsi makanan yang diterima anak sekolah dijamin aman, bergizi, dan bebas dari risiko gangguan kesehatan.

"Kami sedang berusaha melengkapi seluruh SPPG dengan rapid test untuk menguji bahan baku. Karena, pengalaman Jepang sudah 100 tahun makan bergizi, itu 90 persen gangguan pencernaan yang muncul karena kualitas bahan baku," ujarnya.

Baca Juga: BGN Sebut Perpres Tata Kelola Pelaksanaan MBG Telah Rampung

Dadan menjelaskan bahwa BGN telah menetapkan standar baru bagi penyelenggara Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Saat ini, rata-rata penerima manfaat per SPPG ditetapkan antara 2.000 hingga 2.500 anak, dan bisa mencapai 3.000 penerima jika unit tersebut memiliki ahli masak bersertifikat.

“Kemudian, kita minta ada juru masak profesional yang akan mendampingi terutama SPPG-SPPG baru selama lima hari dan kalau kurang bisa dilanjutkan,” kata Dadan.

Selain itu, BGN juga akan melengkapi seluruh SPPG dengan alat sterilisasi food tray berteknologi tinggi.

"Dengan alat itu, wadah makanan yang telah dicuci bisa dikeringkan dalam tiga menit pada suhu 120 derajat Celsius,” katanya.

Baca Juga: Pesawat Tergelincir Saat Mendarat Darurat, 162 Penumpang dan Awak Selamat

Dadan menambahkan bahwa faktor kualitas air juga menjadi perhatian utama. Air yang digunakan untuk memasak harus bersertifikat layak konsumsi, seperti air galon atau isi ulang yang telah melalui proses sertifikasi resmi.

“Karena di Indonesia kualitas air masih belum rata, sehingga kita akan kerjakan ini,” ujarnya.

(Sumber: Antara)

x|close